Rabu, 24 Juni 2009

BAB III TENTANG KEBIJAKSANAAN

Satu-satunya sikap hidup yang penting untuk dimiliki setiap orang adalah kebijaksanaan.Namun cukup disayangkan pelajaran hal kebijaksanaan tersebut tidak pernah diajarkan dalam ruang kelas anak-anak didik kita, sehingga mereka tidak pernah tahu apa sejatinya makna sebuah kebijaksanaan, dan akhirnya lembaga pendidikan kita hanya mencetak manusia-manusia pintar tetapi tidak bijaksana.


Tatkala kita menomorsatukan kecerdasan (IQ) di atas segala-galanya seiring dengan itu sering orang terjebak mengakui dan menganggap dirinya sendiri sebagai orang yang bijaksana menurut kaca mata dan ukuran kita sendiri-sendiri.


Tidak ada orang lebih buruk dan berbahaya dari pada yang menganggap dirinya paling bijaksana dibanding siapapun.


Orang bijaksana biasanya tidak hanya memiliki neraca rugi laba dalam menjalani hidup kesehariannya, tetapi mereka juga memiliki neraca dosa dan pahala dalam menyikapi hidup di akherat kelak.


Acapkali terjadi bahwa penderitaan seperti stress, frustrasi, depressi dan berbagai gangguan kejiwaan lainnya bersemayam dalam dada karena justru kita sendiri yang menyetujuinya, tanpa mau berjuang sungguh-sungguh menaklukkan berbagai penderitaan yang menyakitkan tersebut.


Anda pantas disebut pahlawan atas diri sendiri tatkala telah mampu menaklukkan berbagai sikap-sikap negatif seperti rendah diri, kemalasan, tinggi hati, kemalasan, iri hati dan lain sebagainya.


Tirulah kebaikan dan kemurahan hati sang fajar, semua orang dapat menikmati kehangatan sinarnya tanpa pernah pilih kasih dan pandang bulu apapun jenis warna kulit kita.

Tirulah kemuliaan sang tanaman padi, ia tidak hanya mencari makan untuk dirinya sendiri tetapi juga sanggup memberi kita makan.


Tirulah keikhlasan pepohonan bunga dalam berbagi kebahagiaan.Wewangian yang dimilikinya tidak hanya dinikmatinya sendiri, tetapi dengan sukacita dipersembahkannya untuk dinikmati seluruh alam.


Tirulah kepasrahan pepohonan dalam menyikapi garis hidup yang telah ditetapkan alam baginya.Tatkala mereka ditakdirkan hidup, tumbuh, beranak pinak dan mati di suatu tempat yang telah ditetapkan baginya, maka semua garis hidup itu akan mereka lakoni dengan kepasrahan dan ketabahan yang sangat total.


Jangan pernah mengeluh seperti ini :”Untuk apa aku dilahirkan di muka bumi ini jika hanya untuk menanggung derita dan sial melulu.” Tentu ibu yang melahirkanmu tidak pantas dipersalahkan atau dikambinghitamkan dalam soal ini, dan beliau juga akan sedih dan kesal mendengar keluhanmu itu.Betapa tidak, karena bukankah ibumu sendiri lahir di muka bumi ini bukan kehendaknya dan pilihannya sendiri.Begitu juga nenekmu ibu dari ibunya sendiri.Yang jelas kita semua begitu saja lahir dimuka bumi tanpa adanya campur tangan kehendak dan pilihan hidup kita.Terlepas dari semua itu, yang penting kita syukuri saja bahwa kita lahir di muka bumi dalam wujud spesies manusia.Sekiranya yang Tuhan Yang Maha Pencipta menetapkan bahwa kita lahir sebagai seekor monyet maka jadilah kita menjadi seekor monyet.


Semua orang kayaknya akhirnya tidak bisa tidak harus menjalani garis hidup (takdir) yang telah ditetapkan-Nya sesuai dengan kadar kemampuan dan ketabahan kita masing-masing.Karena itu, sadar atau tidak jika hari naas atau apes itu telah tiba saatnya, maka kita akan begitu saja mudah ditipu si penipu,dikhianati si pengkhianat, dan lain sebagainya.Begitulah dinamika kehidupan, si penipu hidup karena ada orang yang hendak ditipu.Si pengkhianat hidup karena ada orang mau dikhianati dan lain sebagainya. Sebagai orang yang menjadi korban objek penderita tentu dengan sendirinya kita tidak boleh membalas dendam untuk mengkorbankan orang lain.


Sekiranya kita mau berpikir bijaksana dan lapang dada, tidaklah pantas jika kita berkeluh kesah atau menyumpah serapah hanya gara-gara kebetulan pada suatu kali kita diterpa terik matahari yang begitu panasnya.Karena bisa jadi terik matahari tersebut memang sangat dibutuhkan tumbuh-tumbuhan dan untuk merekahkan biji-bijian yang telah berkecambah, merekahkan telur-telur unggas agar anak-anaknya bisa keluar dari cangkangnya, yang merupakan kodrat alam dalam upaya mengembangbiakkan keturunan dan pelestarian habitatnya.Bisa jadi juga sangat dikehendaki para petani untuk mengeringkan hasil panenannya agar bisa dibawa ke penggilingan agar mereka menikmati hasil jerih payah sebelumnya.Atau memang bisa jadi memang sangat dinantikan-nantikan para pedagang es dawet, es lilin atau es cendol yang sebelumnya sepi dari pembeli karena hari-hari kemarin sering turun hujan hingga mereka sangat sulit memenuhi nafkah buat isteri dan anak-anaknya.


Ketika kemiskinan kebetulan menimpa Anda, maka tidak ada pilihan lain bagi Anda kecuali dituntut sekuat tenaga bisa keluar dari lingkaran kemiskinan sesegera mungkin.Ingat,nasib dan masa depan Anda sebenarnya tergantung sejauh mana Anda mampu mengubah nasib Anda sendiri.


Selama ada gravitasi bumi, jatuh atau kegagalan Anda dalam hidup adalah hal yang biasa-biasa saja.Ketika kita putus asa untuk mencoba bangkit kembali maka sejak saat itu Anda tidak layak lagi tinggal di bumi.


Ketika sebuah komunitas masyarakat telah begitu akrab dengan falsafah-falsafah negative seperti yang kuat memakan yang lemah, yang pintar mengakali-akali yang bodoh, jangankan yang haram yang halal saja susah dapatnya, emangnya gue pikirin, siapa lu siapa gue, prinsip aji mumpung, hukum dibuat untuk dilanggar dan lain sebagainya, maka cepat atau lambat bangsa ini akan menemui kehancurannya, dan bisa jadi tinggal menghitung hari saja.


Banyak orang miskin tidak bisa keluar dari lingkaran kemiskinannya bisa jadi karena otak mereka hanya berpikir jangka pendek saja.Bagaimana mungkin otak mereka bisa memikirkan program jangka panjangnya sementara untuk memikirkan makan untuk hari ini dan besok hari saja otak mereka sudah mau pecah memikirkannya

.

Ayahku sering mengajariku tentang materi pelajaran kebijaksanaan dan ketegaran hidup yang tidak pernah kuperoleh di bangku sekolah.


Politisi dan pengacara biasanya memiliki sejuta alasan atau dalil pembenaran demi mempertahankan pendapat atau sikap mereka yang sebenarnya salah.


Banyak orang bilang nasib itu bagai roda berputar, terkadang di atas terkadang di bawah.Cuma lagi ketika nasib kita kebetulan lagi berada di posisi bawah, kita sering tidak sabaran dan mengira roda tersebut telah berhenti berputar untuk selamanya.


Sekali waktu kupikir jauh lebih enak dan nikmat hidup jadi seekor burung, bisa terbang ke mana saja dia suka di angkasa luas yang tidak terbatas, dan bisa makan apa saja yang telah disediakan oleh alam.Ketika kulihat banyak burung yang terpenjara dalam sangkar dan ada juga yang dijadikan salah satu menu masakan burung goreng, baru kusadari bahwa ternyata hidup menjadi seekor burung tidak selamanya enak.Kebahagiaan sebenarnya tergantung bagaimana kita menyikapi dan menyiasati peran hidup kita masing-masing, tanpa membanding-bandingkannya dengan orang lain.


Ketika derita kemiskinan telah melewati ambang batas seseorang menahankannya, terkadang bisa membuat orang tersebut berani merampas harta orang lain bahkan nyawa orang. Tapi cukup disayangkan banyak orang kaya kurang menyadari hal tersebut.Ternyata banyaknya harta yang mereka miliki tidak sertamerta membuat nyawa mereka semakin aman, justu membuat nyawa mereka semakin terancam diincar mereka-mereka serba kekurangan.Lihatlah betapa banyaknya sekarang ini mass media memberitakan banyak orang kaya mati mengenaskan karena dirampok dan dibunuh mereka-mereka yang serba kekurangan.


Dalam situasi isi dompet telah kosong melompong, mimpi dapat uang di jalanan cukup membuat hati berbunga-bunga. Duh, ketika kita terbangun seketika itu juga hati yang berbunga-bunga akhirnya layu dan membeku bagai salju.


Jangan anggap remeh dengan sebuah kelembutan.Karena air yang begitu lembut suatu saat bisa mengikis batu karang, air yang membeku bisa merobek dinding baja kapal, dan gelombang tsunami bisa meluluhlantakkan banyak kota.


Kiamat kayaknya memang sudah semakin mendekat.Lihatlah alam,kebudayaan,keseniaan, kemanusiaan dan keimanan kita saat ini yang telah semakin kering dan gersang.Bukankah Tuhan sendiri pernah mengingatkan dalam kitab suciNya bahwa ketika berbagai kenikmatan itu telah dicabut dari muka bumi ini maka itu adalah isyarat bahwa kiamat sudah semakin mendekat.


Stress memang harus dimanejemani.Jangan sempat terjadi justru stress yang mengendalikan hidup Anda tetapi Andalah yang mengendalikan stress Anda.


Nasib baik ternyata tidak selamanya berpihak pada mereka yang jujur.Anehnya di zaman yang agak edan ini, nasib baik itu justru lebih sering berpihak pada mereka yang tidak jujur.Namun mereka yang berpegang pada kebenaran, betapapun menjanjikannya imbalan yang diperoleh dari sebuah ketidakjujuran tentu mereka tidak sudi menggadaikan kejujurannya.Hidup jujur di tengah komunitas mereka yang tidak jujur tidak mudah, bahkan sering dianggap sebagai manusia aneh, sinting dan sering dikucilkan. Hal ini mirip dengan cerita anekdot yang mengkisahkan seorang yang berbusansa lengkap dan rapi malah diledek dan dihujat sebagai manusia porno di tengah-tengah komunitas kaum nudis.Dalam situasi seperti ini maka logika kebenaran akhirnya jadi amburadul alias jungkir balik dan berpendapat bahwa siapa yang jujur akan terbujur.


Jika musibah boleh diklasifikasikan, aku pikir musibah itu ada dua bentuk.Pertama, musibah yang memang berasal dari Allah seperti gempa, angin topan, banjir,kekeringan dan lain sebagainya.Kedua, musibah yang berasal dari perbuatan-perbuatan orang yang menyakitkan kita seperti ditipu, diperkosa, difitnah, dianiaya dan lain sebagainya.Untuk musibah bentuk pertama, sebagai manusia beriman kita harus menyikapi musibah tersebut dengan tabah dan sabar.Tapi untuk musibah bentuk kedua---musibah dalam bentuk ini sebenarnya lebih cocok disebut malapetaka atau nasib sial--- tentu tidak semua orang bisa menyikapi hal itu dengan tabah dan sabar.Kini persoalannya, bersalah dan berdosakah kita jika kita tidak pernah sudi mema’afkan orang yang telah menyakiti kita ? Dan apakah Allah sendiri akan berkenan menerima permohonan ma’afnya sementara kita yang menjadi korban pesakitan belum mema’afkannya?


Di tengah risau dan galaunya aku memikirkan nasib yang tidak putus dirundung malang---rumah, mobil, tabungan semua sudah habis tersita dan terkuras kandas--- duh, tiba-tiba ban sepeda motorku kempes kena paku.Uang yang tersisa di saku hanya tinggal sepuluh ribu rupiah terpaksa dikurangi lima ribu rupiah untuk upah tambal ban.Kasus ini sebenarnya tidak terlalu tragis jika aku masih berstatus bujangan,toh aku sendiri yang bisa merasakan kegetiran ini lagi pula aku masih bisa meminta sama orang tuaku.Tapi nyatanya saat ini aku punya seorang isteri dan tiga orang anak yang akan beranjak remaja.Aku bingung dan gamang menghadapi semua ini, sementara pernjalanan hidup itu sendiri masih panjang terbentang.Ya Allah, cobaan jenis apa lagi ini, ternyata dalam situasi segetir inipun aku harus berbagi rezeki dengan si tukang tambal ban.Yah, sudahlah mungkin di dalam uangku itu memang ada bagian rezekinya. Di saat- saat seperti ini biasanya aku sedikit terhibur jika teringat nasehat mendiang ayahku yang berkata,”Ingat, sepanjang kita masih hidup itu berarti pintu rezeki masih dibukakan Allah buat kita, minimal kita masih diberi nafas olehNya. Itu berarti kita masih diberi kesempatan untuk berusaha.Jika memang pintu rezeki itu telah ditutup, maka dengan sendirinya nafas kitapun akan dicabutNya segera.”


Pengalaman hidup sering mengajarkan kepadaku bahwa ketika cobaan atau musibah itu datang maka sang cobaan itu biasanya akan datang beruntun tanpa diundang dan tidak dapat dihindari.Pepatah lama yang mengatakan “sudah jatuh tertimpah tangga kena tahi ayam dan tersiram cat ” kayaknya memang benar adanya.Betapa tidak, ketika usahaku bangkrut dimana uang di dompet jumlah nominalnya persis tinggal lima belas ribu rupiah, maka seiring dengan itu maka cobaan lain pun datang beruntun, seperti beras di dapur tinggal ½ liter, minyak sayur tinggal ¼ kg, minyak goreng tinggal 4 sendok makan, minyak tanah tinggal setengah botol aqua, garam tinggal dua sendok obat batuk, dan listrik sudah diancam putus PLN. Semua alat-alat rumah tangga seperti TV, kursi, lemari, bahkan koleksi buku-buku kesayanganku terpaksa dijual harga kiloan demi menutupi kebutuhan dapur yang tidak boleh berhenti mengebul. Di tengah kegalauan seperti itu ketika aku keluar rumah aku pernah menemui seekor ikan bawal tergeletak di jalanan yang mungkin baru jatuh dari tas belanjaan orang pikirku.Instingku terus spontan menyuruhku untuk memungut ikan ini agar bisa menjadi menu makanan siang anak dan isteriku saat itu.Lama aku berdiri mematung dan berpikir sambil celangak celinguk ke kanan kiri siapa tahu ada orang yang mengenal dan melihatku ketika memasukkan ikan itu ke saku celana.Dengan berat hati dan kesedihan yang begitu mendalam akhirnya ikan tersebut kutinggalkan begitu saja, aku takut malu siapa tahu ternyata ada orang yang mengenalku pada saat mengambil ikan itu.Ternyata penderitaan tidak hanya sampai disitu, di dalam situasi yang serba kritis dan kekurangan tersebut tersebut cobaan bentuk lain datang menyusul seperti tali sandal pun putus, kepala tali pinggang patah, kepala resleting copot, atap rumah bocor, sumur kemasukan air kakus dan air got. Dalam situasi seperti ini sering aku galau dan bingung untuk memilih mana yang lebih dahulu diprioritaskan, membeli sembako untuk dapur atau mengganti semua yang serba rusak, bocor, copot dan patah tersebut.Itulah sebabnya aku berani menyimpulkan pepatah yang mengatakan bahwa “sudah jatuh tertimpah tangga kena tahi ayam dan tersiram cat” kayaknya benar adanya.Sekiranya iman ini lemah dan tidak memiliki rasa syukur mungkin sudah kuakhiri hidup ini dengan bunuh diri.Terbayang aku betapa malu dan menderitanya isteri dan anak-anakku jika niat bunuh diri itu akhirnya kulakukan. Apa bunuh diri itu bisa menyelesaikan semua persoalan, dan apa tidak ada pertanggungjawabannya di akherat nanti? Semua peristiwa di atas terjadi sepuluh tahun silam ketika anak-anakku masih usia sekolah TK.Kini anak-anakku sudah pada duduk di bangku SMP dan semuanya dapat ranking kelas.Boleh jadi karena rasa syukur yang kumiliki tersebutlah yang akhirnya bisa membuatku selamat melewati cobaan demi cobaan yang sangat berat tersebut. Atau di lain pihak, bisa jadi semua ini memang Tuhan telah mengatur semua scenario hidupku sehingga saat ini aku, isteri dan anak-anakku masih bisa menikmati hidup apa adanya ---meski cukup sederhana ---dan berhasil melewati medan kesulitan yang penuh deraian air mata dan jebakan-jebakan hidup yang menyesatkan. Ya Allah, hiasilah senantiasa lidah ini agar senantiasa bisa mengucap syukur dalam menghadapi berbagai cobaan bagaimana pun beratnya, agar aku bisa keluar dengan selamat melewati cobaan yang terkadang bisa membuat goyah imanku.Dan alihkanlah pandanganku mataku, hatiku, jiwaku, pikiranku agar senantiasa bisa melihat dan merasakan betapa masih banyak orang di sekitarku yang lebih menderita, lebih susah, lebih tersiksa, lebih merana, lebih sakit, lebih sedih,lebih pilu, lebih nelangsa, lebih miskin, lebih buruk, lebih jelek, lebih hitam, lebih legam, lebih lebih luka, lebih tersayat,lebih teriris dibandingkan aku sendiri.

Jika kita mau dan pandai bersyukur sebenarnya banyak sekali hal atau moment yang pantas disyukuri dalam hidup ini.Rasa syukur itu bukan saja kita ucapkan (panjatkan) tatkala kita punya rumah baru, mobil baru,jabatan baru, isteri cantik dan baru, anak sehat dan pintar dan lain sebagainya.Rasa syukur itu juga pantas kita ucapkan pada saat-saat kita “kebetulan” menemukan kembali sesuatu yang kita hargai (kartu kredit,KTP, SIM,STNK, BPKB, ijazah, flash disc, cincin, kunci misalnya) yang sebelumnya telah hilang entah jatuh di mana, entah dicuri orang, entah salah simpan dan berbagai kemungkinan lainnya. Padahal tadinya kita sudah hampir putus asa dan pusing tujuh keliling jika akhirnya sesuatu yang kita hargai tersebut hilang untuk selamanya. Kalimat “kebetulan” tersebut sengaja diberi tanda petik, karena pada hakekatnya tidak ada satu peristiwa pun yang terjadi di dunia ini terjadi secara kebetulan begitu saja tanpa ada unsur campur tangan Tuhan dengan persoalan-persoalan hidup kita.Pendek kata tidak ada sehelai daun pun yang jatuh di muka bumi ini tanpa seizin dan sepengetahuanNya, apa lagi peristiwa mengorbitnya ribuan gugusan planet pada garis edarnya masing-masing. Sehubungan dengan kasus ditemukannya kembali sesuatu yang sebelumnya telah kita anggap hilang tersebut, ditinjau dari dimensi spiritual dapat dikatakan Tuhan memang sengaja menemukan kita atas sesuatu yang pernah hilang tersebut.Seandainya telah ditetapkanNya bahwa kita tidak akan bisa menemuinya lagi,maka sekeras apa pun upaya kita untuk mencarinya maka kita tidak akan pernah menemukannya kembali.Umpama kita kehilangan sebuah jarum di sebuah kegelapan, jika Tuhan sebelumnya telah menetapkan bahwa kita akan menemukannya kembali maka dengan sendirinya kita akan begitu mudah menemukannya kembali.Begitu juga sebaliknya, sebesar apa pun mobil atau rumah kita jika telah ditetapkanNya bahwa pada suatu saat mobil atau rumah tersebut akan hilang dari kita maka dengan sendirinya kita tidak akan pernah menemukannya sampai kapanpun.Tragedi tsunami yang terjadi beberapa tahun silam sungguh menyadarkan kita bahwa semua harta benda kita bisa hilang seketika ditelan gelombang air yang maha dahsyat. Kembali lagi ke kasus tentang ditemukannya kembali sesuatu yang pernah hilang tersebut, bisa jadi Tuhan memang sengaja membuat skenario sedemikian rupa agar kita senantiasa menjadi orang yang tahu bersyukur padaNya.Jika dikaji lebih jauh, memang sudah selayaknya kita setiap hari memanjatkan syukur padaNya.Tidakkah terpikirkan kita selama ini bahwa pada hakekatnya setiap hari kita kehilangan “ruh” kita saat tidur-tidur kita.Dapatkah atau kuasakah kita membangunkan diri sendiri jika Tuhan tidak turun campur tangan membangunkan dari tidur-tidur kita?Oleh hanya suatu “kebetulan” saja Tuhan Yang Maha Hidup masih berkenan mengembalikan ruh kita ---sebenarnya lebih tepat ruhnya Allah karena awalnya kita memang tidak memilik ruh---ke jasad kita sehingga kita masih bisa terbangun sebagaimana biasa agar kita dapat melanjutkan sisa-sisa hidup yang telah ditetapkanNya.Nah, sekiranya secara “kebetulan” (telah ditakdirkan oleh Nya) bahwa “ruh” kita “hilang” (dicabut kembali olehNya) dari jasad kita, maka dengan sendirinya kita pun akhirnya tidak akan pernah bangun-bangun lagi karena telah memasuki proses tidur panjang alias MATI!Karena itu, ketika kita besok hari masih diberi kesempatan olehNya untuk bangun pagi, sudah selayaknyalah kita panjatkan puji syukur kehadiratNya, karena kita masih bisa bertemu dengan orang-orang yang kita kasihi,cintai dan sayangi, masih bisa mendengar merdunya kicauan burung pagi hari, masih bisa merasakan lembutnya embun pagi, masih bisa merasakan hangatnya sinar sang mentari, masih bisa mencium semerbaknya bebungaan. Sementara di sekitar kita banyak orang tidak bisa menikmati semua kenikmatan itu karena telah tertidur untuk selamanya.Betapa juga , sungguh tidak berlebihan jika Allah pernah menegaskan ,” Dan ingatlah ketika Tuhanmu menegaskan, jika kamu benar-benar bersyukur,maka pasti Aku tambah bagi kamu nikmatKu; dan jika kamu benar-benar ingkar, maka sesungguhnya azab- Ku amat pedih.((QS,14:7)

BABA I TENTANG CINTA KASIH

Tirulah kesetiaan sepasang jarum pendek dan jarum panjang sebuah arloji, tepat pukul 12.00 baik siang ataupun malam mereka pasti bertemu dan berpelukan.

Cinta yang terucap belum tentu lebit tulus dan lebih setia dibanding dengan cinta yang tidak terucap

Satu-satunya ungkapan perasaan yang paling sering diucapkan orang di muka bumi ini adalah kata “cinta”. Tapi ingat, tidak semua orang mengatakan kata cinta itu dengan penuh kejujuran.Itulah sebabnya banyak orang jadi korban dan menderita akibat atas nama cinta.

Bicara tidak bisa dijadikan bukti bahwa kita cinta, tetapi buktilah yang akan membicarakan bahwa kita cinta.Cinta memang tidak harus membutuhkan ungkapan kata-kata, tetapi sikap dan perhatian kitalah yang bisa menjadi bukti bahwa kita memang benar-benar cinta.

Jika kamu tahu bahwa pasanganmu itu jauh lebih mencintaimu dibanding cintamu terhadapnya, namun janganlah hal itu membuatmu angkuhsehingga kamu kurang menghargai kekasihmu. Ingat cinta bisa abadi sepanjang masing-masing pihak saling menghargai dan pengertian.Dan ingat, bahwa kadar cinta itu sendiri bisa naik turun tidak ubahnya naik turunnya nilai saham di bursa saham.

Jika ada cinta pertama, maka secara matematis ada cinta kedua, cinta ketiga, cinta keempat, cinta kelima sampai dengan cinta tidak terhingga.Karena itu jangan putus asa dan bersedih jika gagal dalam cinta pertama, bukankah masih ada lagi peluang untuk mencoba episode cinta berikutnya

Perkawinan itu terkadang memang penuh keanehan dan penuh kejutan.Disebut penuh keanehan karena banyak pasangan yang hampir setiap hari ribut melulu ternyata sampai tua tidak cerai-cerai.Disebut penuh kejutan, karena banyak pasangan yang kelihatannya begitu mesra dan harmonis tiba-tiba bercerai begitu saja.

Cinta itu bagaikan sosok pencuri.Ia datang dan pergi begitu saja tanpa pernah kita ketahui.

Cinta itu alami bagaikan sekuntum bunga dan tidak bisa direkayasa.Ia akan mekar pada saatnya mekar dan akan layu pada saatnya layu.

Cinta itu aneh.Itu sebabnya orang yang sedang mabuk cinta berprilaku dan berpenampilan sedikit agak aneh dari biasanya.

Cinta itu misteri. Itu sebabnya banyak orang tertarik menguak rahasianya.

Cinta itu buta.Itu sebabnya orang yang buta sekalipun bisa jatuh cinta.


Jika cinta telah bersemi, maka semua musim serasa bagaikan musim semi.

Cinta itu bagaikan teka teki.Itu sebabnya tidak semua orang bisa menebaknya dengan benar.

Jika seorang telah mabuk cinta, kentut sang pacar pun dianggap sama merdunya dengan seruling bambu.

Cinta memang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Hal itu terjadi karena kata-kata cukup terbatas untuk bisa mengungkapkan secara persis isi hati kita. Itulah sebabnya terkadang orang yang kita cintai tidak bisa mengetahui secara persis bagaimana besarnya kadar cinta dan perhatian kita terhadapnya.

Jangan putus asa dan terlalu sedih jika suatu saat sang pacar akhirnya meninggalkanmu.Ambil hikmahnya, dan anggap saja bahwa hal itulah yang terbaik untuk anda saat itu dari pada ia meninggalkanmu begitu saja ketika kamu telah terikat tali perkawinan dan telah punya momongan anak bayi.

Cinta adalah anugerah alam untuk semua anak manusia.Itulah sebabnya cinta seorang pengamen dan pangeran sama saja syahdunya.

Jika kamu masih bisa tetap mencintai orang yang tidak mencintaimu lagi, maka kamu pantas dijuluki seorang pecinta sejati.

Awas, biasanya orang mudah diperdaya orang yang dicintainya.

Awas cinta itu ada macam-macam.Ada cinta sejati, cinta palsu, cinta segi tiga, cinta segi empat, cinta segi lima, cinta pura-pura atau pura-pura cinta.

Cinta sesungguhnya tidak bisa diperjualbelikan.Namun demikian ada saja orang yang berani mengobral dan menjajakan cinta kepada banyak orang.Anehnya ada saja orang yang tertarik dan sudi menawar dan membelinya.

Tirulah kesetiaan dan kasih sayang seekor induk ayam dalam menjaga anak-anaknya. Ia berani melawan siapapun yang mengusik keselataman anak-anaknya.

Tirulah kesetiaan setetes air pegunungan yang tiada pernah berhenti berlari dan berlari mengejar samudra kasihnya.

Lihatlah betapa mulianya tanaman buah-buahan itu.Tatkala ia sedang berbuah rimbun, seiring dengan itu ia rundukkan pula ranting-rantingnya hingga mudah digapai tangan, dan seolah-olah ia berkata,”Hai anak manusia, petiklah buahku.Aku tidak pernah meminta bayaran apapun, karena aku memang tercipta untukmu.Makanlah buahku dengan tidak lupa menyebut kebesaran nama Tuhanmu.

Awas, adakalanya cinta memang manis seperti madu, tapi suatu saat tiba-tiba bisa berubah pahit seperti empedu

Perkawinan sebenarnya hampir sama dengan kesepakatan transaksi jual beli.Si pembeli rela mengeluarkan biaya untuk mendapatkan barang-barang yang diinginkannya, sedangkan si penjual rela menyerahkan barang kepada pembelinya.

Cinta sejatinya tidak dapat diperjualbelikan, dan tidak ada kaitannya dengan materi, belas kasihan, balas budi dan lain sebagainya.Cinta itu sangat sederhana dan tidak rumit-rumit amat, kita cinta ya karena kita memang mencintainya.

Cinta itu suci tapi sering dinodai oleh para pemeran utamanya sendiri.

Jangan mencintai seseorang terlalu berlebihan, karena belum tentu orang kamu cintai mencintaimu sebagaimana kamu mencintanya dengan sangat berlebihan.

Cinta yang tidak diwarnai api cemburu akan terasa hampa dan hambar, bagaikan sayur tanpa garam.

Jangan menangis karena putus cinta, karena tangisan tidak selamanya bisa diandalkan menyambung cinta yang terputus.

Cinta sejati antara ibu dan anaknya adalah cinta yang tidak diragukan ketulusannya.

Kadar kesetiaan cinta seorang seorang pemulung dan konglomerat sama saja setianya.

Cinta yang penuh dengan pengorbanan dan rintangan biasanya lebih langgeng dibanding cinta tanpa pengorbanan dan rintangan sama sekali.

Kita sadar cinta memang tidak selamanya harus memiliki.Hanya saja, hati kecil kita terkadang tidak bisa menerima kenyataan jika akhirnya orang yang kita cintai akhirnya menjadi milik orang lain.

Dunia masih akan tetap ada selama cinta masih ada, karena pada hakekatnya cintalah yang awal sekali membuat kehidupan tercipta.

Cinta bisa membakar gairah orang yang hampir putus asa, tetapi juga bisa memadamkan gairah hidup orang yang sebelumnya bergairah.

Kisah cinta dari zaman dulu hingga zaman modern sama saja, ada yang berakhir dengan bahagia, tetapi ada juga yang berakhir dengan derita.

Cinta bisa mendamaikan peperangan dan juga sebaliknya.

Cinta bisa menghipnotis orang tua menjadi berjiwa muda kembali.

Sering terjadi kesyahduan dan kesenduan cinta semakin merasuk sukma ketika orang yang kita cintai telah meninggalkan kita untuk selamanya.

Jangan pernah sesekali menyesali kelahiran kita di dunia ini, ingat semua anak manusia yang hidup di dunia ini adalah terlahir dari anugerah cinta dan dicipta oleh Tuhan Yang Maha Pengasih.

Cinta tidak bisa dipelajari, tetapi kelak kita akan bisa belajar banyak dari pengalaman bercinta.Dari sana kita akan mengenal bahwa cinta ada bermacam-macam: ada cinta sejati, cinta palsu, dan cinta monyet.

Kamu boleh saja mencintai kekasihmu lebih di atas segalanya, tapi yang penting jangan sampai melupakan Tuhan Yang Maha Pencipta yang menciptakan seseorang yang kamu cintai itu begitu rupawan dan menawan hatimu.

Pernikahan yang direstui oleh Tuhan biasanya akan lebih tahan banting dan tegar dalam menghadapi berbagai cobaan, isyu dan godaan yang menerpa.

Perceraian bagi satu pihak dianggap sebagai petaka, sementara pihak yang lain menganggapnya sebagai berkah.

Jarang terjadi perceraian karena memang dikehendaki oleh kedua belah pihak.

Orang yang paling menderita dan menjadi korban ketika perceraian terjadi sebenarnya bukanlah sang isteri atau suami, tetapi anak-anak yang tidak berdosa dan tidak tahu apa-apa.Anak-anak bingung dan gamang, kenapa tiba-tiba salah seorang dari orang tua mereka sampai hati meninggalkan mereka begitu saja.

Perceraian adalah solusi terbaik jika harmoni rumah tangga telah menjadi sebuah tragedi.

Tidak selamanya suatu perkawinan berakhir dengan kebahagiaan, dan tidak selamanya perceraian berakhir dengan penderitaan.

Ketika perceraian terjadi maka kadar cinta kasih orang tua terhadap anaknya saat itu pantas diragukan kesetiaannya.

Sering terjadi ada saja pihak orang ketiga yang merasa risih dan gerah melihat rumah tangga orang lain terlihat harmonis dan tenteram-tenteram saja.

Begitulah orang tua yang egois dan mau menang sendiri, mereka tidak pernah melibatkan dan tidak mau mengerti perasaan anak-anak ketika hendak memutuskan suatu perceraian.Anehnya, justru mereka yang seperti kekanak-kanakan yang mengharap agar anak-anaknya mengerti dengan perasaan mereka.

Pelajaran cinta kasih, rendah hati, kesabaran dan ketabahan sebenarnya lebih banyak kita dapati dari ibu kita sendiri daripada di bangku sekolah.

Bagi anda yag melanggengkan perkawinan, dan bila anda ingin menjadi sosok orang tua yang setia di mata anak-anak, betapapun banyaknya kekurangan pasangan anda terimalah dengan lapang dada dan kebesaran jiwa.Karena belum tentu pasangan anda akan sesuai dengan apa yang anda bayangkan.

Jangan takut gagal dalam cinta, jika anda sendiri belum pernah memulainya.Anda adalah apa yang anda pikirkan.Ketika anda berpikir gagal, maka anda akan menemui cinta yang gagal.

Emak yang kucintai, impianku suatu saat semoga di kampung akherat kelak kita bisa berkumpul kembali sebagaimana kesederhanaan kita hidup di kampung dahulu.Masih segar dalam ingatanku betapa tulus dan sabarnya Emak menyuapi kami makan meski badan kami telah gede-gede dan telah duduk di bangku SLTP.Seperti anak burung kami saling berebutan makanan dari tanganmu.Nasi yang tadinya nasi raskin serasa manis semanis nasi ramos super. Duh, betapa manis kenangan itu Mak.

Emak yang kukasihi dan Ayah yang kukagumi, dari ketinggian nuh jauh di alam barzakh sana, tolonglah terus menerus tuntun dan bimbing kami dalam melangkah dan menjalani hidup ini.Siapa tahu berkat bimbinganmu kami akhirnya bisa dengan selamat melewati titian siratolmustaqim itu.

Emak dan Ayah tercinta, meski kalian telah tiada, tetapi bayang-bayangmu tidak pernah pupus di mata.Kasih sayangmu, kesabaranmu,perhatianmu, kerendahhatianmu, kelucuanmu, keluguanmu,kelembutanmu, kepasrahanmu, keta’atanmu, kesalehanmu tidak akan pernah kulupakan sepanjang hayat.Semoga semua sifat-sifat muliamu itu bisa kuajarkan kepada cucu dan cicitmu kelak.

“Bercucuran air mata bila kuterkenang.Sungguh besar kasih sayang ibunda berikan.”Sering kali Emak melantunkan syair lagu itu dengan berurai air mata sembari memasak, memasak atau sedang menyulam.”Mak,nyanyi ya nyanyi, tapi jangan pake nangis segalalah ”, ledek kami ke Emak sambil tertawa.Acuh tidak acuh terus saja Emak lantunkan lagu itu hingga bait terakhir sambil berurai air mata dan sesekali sesenggukan.Setelah Emak tiada, kini tiap kali kulantunkan syair lagu itu tidak terasa air mata ini jatuh bercucuran terkenang betapa besarnya kasih sayangmu terhadap kami.Betapa syahdunya lagu itu Mak, ingin rasanya kudengar lagi Emak melantunkannya untuk kami.

“Asshalatu khairumminannauuuuuu…”, suara azan sayup-sayup memecah keheningan subuh dari sebuah masjid kampung kami30 tahun silam masih selalu terngiang-ngiang di telingaku hingga kini.”Tahukah kalian siapa yang mengumandangkan azan itu anakku?” tanya Emak kepada kami waktu itu.”Kayaknya itu suara ayah kita Mak?” “Benar, itu memang suara ayah kalian,” jawab Mak dengan muka berseri-seri dan sedikit bangga.Duh, betapa rindu aku mendengar suara ayah yang berat dan berwibawa itu.

Sewaktu aku masih kecil banyak orang mengatakan bahwa ayahku penjahat, peminum, penyamun dan lain sebagainya.Namun yang kutahu betapa cintanya ayahku kepada ibuku, begitu juga ibuku terhadap ayahku, sehingga akhirnya mereka berpisah bukan karena perceraian, tetapi karena kematian.

Senakal dan sejahat apapun anak-anakku rasanya aku tidak pernah marah besar apalagi sampai memukul mereka hingga babak belur.Hal itu bisa terjadi, karena tiap kali aku hendak marah besar pada mereka, aku tidak sanggup memandang tatapan matanya, kayaknya aku seperti menatap ibu sendiri.Tangan yang tadinya begitu kaku dan geram hendak memukul seketika lunglai tidak berdaya, mana mungkin aku sanggup dan berani memukul ibuku yang seingatku tidak pernah memukul kami sama sekali betapapun nakal dan jahatnya kami dahulu saat beranjak dewasa.Aku jadi tidak habis pikir, kenapa para orang tua sekarang ini begitu tega dan menyiksa anak kandungnya sendiri hingga babak belur, bahkan ada yang sampai meregang nyawa.Aku tidak tidak ingin meninggalkan kenangan pahit dan kesan buruk pada anak-anak hingga mencapku sebagai orang tua yang kejam dan jahat.Dan jangan sempat mereka menyesali kehidupan itu sendiri dan menggerutu,”Duh, betapa kami sangat menyesal dilahirkan di muka bumi ini jika hanya untuk disiksa dan disakiti orang tua sendiri!”


Apa pun jabatan, pangkat, siapa pun kita, tanpa ibu mustahil kita lahir di muka bumi ini.Namun pertanyaannya, berapa banyakkah di antara kita yang rela menyisihkan atau menganggarkan sekian persen dari penghasilan bulanan kita untuk ibu yang telah susah payah mengasuh kita dari bayi yang tidak tahu apa-apa dan tidak berdaya apa-apa hingga akhirnya kita dewasa dan “jadi orang”. Padahal biasanya kita sanggup dan berani membayar mahal upah baby sitter yang mengasuh bayi-bayi kita. Anehnya, tatkala ibu kita telah pergi meninggalkan kita untuk selamanya, barulah kita insafi betapa berutang budinya kita padanya, kitapun hanya bisa menangis, menyesal, minta ma’af dan berdo’a.Kini pertanyaannya, apakah do’a kita akan sampai kepadanya jika kita sendiri semasa hidupnya tidak begitu peduli dan begitu kikirnya ?

Kata-kata bijak pernah bertutur,”Pecinta sejati tidak akan pernah menyakiti atau melukai perasaan yang dicintainya.” Tapi dalam realitasnya banyak orang sering salah kaprah dalam memahami hakekat cinta itu sendiri.Seperti komunitas pecinta burung misalnya,dapatkah mereka disebut sebagai pecinta burung oleh karena mereka begitu rajin dan telatennya memelihara burung-burungnya? Lihatlah betapa tersiksanya dan merananya burung-burung yang menjadi korban atas cinta yang salah kaprah itu.Betapa pun mahal dan mewahnya sangkar yang diperuntukkan bagi sang burung, tetap saja sangkar itu adalah penjara yang merenggut kebebasannya terbang di angkasa luas.Tidakkah pernah mereka berpikir, bahwa kicauan burung tersebut bukanlah semacam siulan atau lantunan lagu bahagia, melainkan rintihan tangis atau jerit pilu yang rindu kebebasan.Dan lompatan-lompatan kecil ke sana ke sini --- membuat tubuh mulusnya terluka dan bulu-bulu lembutnya tercabik-cabik---yang mereka lakukan bukanlah ritme tarian bahagia melainkan sebuah rontahan dan pemberontakan untuk menjebol dinding penjaranya yang kita sebut sangkar tersebut.”Duh,… betapa malangnya nasib kami dan kejamnya spesies manusia itu.Apa gerangan salah dan dosa kami dan dimana letak keadilan, dan kenapa kami harus dipenjara sampai mati seperti ini?” Itulah makna sejati kicauan jeritan pilu sang burung yang mereka senandungkan sepanjang hari hingga kematian menjemputnya. Akhirnya pada realitasnya memang “kematian” itulah yang membebaskan “jiwa” mereka terbang sebebas-bebasnya di angkasa luas menuju singgasana Khaliknya.

“Menyimpan dendam atau amarah itu sama artinya kita sedang menyimpan atau menumpuk racun dalam darah.Dan akhirnya, semua energi positip yang ada dalam diri kita tersedot habis oleh energi negative.” Itulah nasehat seorang psikolog tentang dampak buruk dari sebuah dendam dan amarah yang disimpan dalam dada.Pengalaman mengajarkan padaku bahwa betapa memang bahayanya dampak buruk dendam dan amarah dikaitkan dengan kesehatan tubuh kita.Sekali waktu, pernah tiba-tiba temperatur suhu badanku panas tinggi, otot-otot leher kaku,persendian nyeri, badan meriang-riang dan perut mules.Beristirahat beberapa jam dan meminum pil bodrex yang selama ini sangat mujarab meredakan semua keluhan tersebut sepertinya tidak ada membawa perubahan dan pengaruhnya yang sama sekali.Aku heran kenapa kondisi tubuhku tiba-tiba berubah drastis seperti itu, karena biasanya keluhan-keluhan seperti itu sering kualami bila aku kurang istirahat, kehujanan, atau terlalu lama disengat sinar matahari.Terus terang jujur kuakui memang sebelumnya aku begitu menyimpan dendam dan marah besar dengan orang yang telah melukai hatiku.Jika mengikuti hati yang sedang terbakar ingin saja rasa orang itu kubantai, kumutilasi, agar musnah dari muka bumi ini.Bisa jadi semua keluhan-keluhan yang kuderita itu karena dampak negative atau efek samping dari sebuah dendam dan amarah yang selama ini kusimpan sehingga emosiku meledak-ledak tidak stabil, ritme nafas tidak teratur dan sesak, tekanan darah dan detak jantung serasa tidak normal. Anehnya ketika dendam dan amarah itu perlahan-lahan kucoba redam dan menerima semua perlakuan yang menyakitkan itu dengan sabar dan lapang dada, seiring dengan itu seketika semua berbagai keluhan tersebut berangsur-angsur hilang.Apa boleh buat, sudah kodrat kita sebagai manusia bahwa betapa sulitnya kita bisa mema,afkan orang yang telah terlanjur menyakiti hati dan menghancurkan masa depan kita, apa lagi jika orang tersebut pada kenyataannya tidak pernah meminta ma’af dan tidak pernah merasa bersalah sedikitpun dengan kita.Lepas dari semua itu, betapapun sakitnya penderitaan yang kita alami seyogianya kita tetap bisa memetik hikmah semua itu, bukankah Nabi pernah bersabda,”Sungguh mengagumkan perkara orang mukmin karena semua urusannya adalah baik, dan hal itu tidak dimiliki seorangpun kecuali seorang mukmin.Jika ditimpa kebaikan kemudian bersyukur, maka itu kebaikan buatnya.Dan bila ditimpa keburukan kemudian bersabar,maka itupun kebaikan buatnya.”Dan pada kesempatan yang lain Nabi juga bersabda,”Ada dua alasan kenapa seseorang ditimpa sebuah musibah meskipun hanya tertusuk satu duri.Satu, karena Allah ingin mengampuni dosanya dengan musibah tersebut, dan kedua karena Allah ingin meninggikan derajat orang tersebut lewat musibah itu.” Yang tidak kalah penting dari semua itu, bukankah Allah sendiri pernah mengingatkan kita bahwa Dia sangat dekat sekali dengan orang-orang yang sabar. Dan lebih jauh lagi, seorang sufi pernah mendefenisikan hakekat makna sabar ialah kita harus senantiasa bersikap sabar menghadapi kesabaran itu sendiri. Dan ketika kita tidak sabar menghadapi kesabaran itu sendiri maka kita bukan termasuk orang yang sabar.

Rabu, 17 Juni 2009

BAB IV TENTANG KETUHANAN

Tuhanku,

Aku merasa aneh dan bingung, kenapa zaman sekarang ini petuah-petuah spiritual yang keluar dari mulut para budayawan, penyair atau gelandangan lebih menyentuh dan menyayat kalbu dibanding nasehat-nasehat yang keluar dari mulut mereka yang mengaku sebagai kaum ulama atau rohaniawan.


Tuhanku,

Banyaknya rumah peribadatan dan lembaga pendidikan berbasiskan keagamaan di negeri kami ini tidak dengan sertamerta menjadikan kami menjadi manusia-manusia yang religius.Lihatlah kemorosotan moral dan penyakit masyarakat yang terjadi hampir di segala lini kehidupan kita.Korupsi, manipulasi, prostitusi, mutilasi, tawuran, penindasan, pemerkosaan, kemiskinan, kelaparan, pengangguran dan lain sebagainya masih saja merupakan berita-berita andalan (head line) sebagian besar media massa kami.Pemahaman kami tentang nilai-nilai keagamaan dan religius (spiritual) baru hanya sebatas ritualitas dan belum mengkristal menjadi sikap hidup keseharian.Memiliki gelar-gelar keagamaan seperti kyai (kyai langitan, kyai daratan, dan kyai lautan) , syekh, ustad, pendeta, biksu dan lain sebagainya kayaknya telah berubah menjadi sebuah kehormatan dan kebanggaan kami dan bukan sebagai tanggungjawab atau beban .


Tuhanku,

Di era yang katanya sudah edan ini, apa boleh buat akhirnya kami sering merasa lebih sedih dan menderita jika kehilangan uang atau kartu kredit dari dalam dompet kami dibanding kehilangan Engkau dari kalbu kami sendiri.


Tuhanku,

Betapa terperanjatnya aku ketika menyadari bahwa mobil yang baru saja beberapa menit kuparkirkan di seberang jalan tiba-tiba telah hilang disikat pencuri.Rasa seperti mimpi berkali-kali kuusap mataku siapa tahu ini hanya sebuah mimpi.Rupanya peristiwa itu memang benar terjadi, kutanyai orang-orang sekitar dan tidak seorangpun yang mengetahui kronologisnya.Terbayang betapa sulitnya aku pergi bekerja dan mengantarkan anak-anak ke sekolah tanpa mobil.Terbayang betapa sulitnya berurusan dengan aparat polisi ketika melaporkan kasus ini.Pengalaman trauma betapa bosan dan sulitnya berhubungan dengan polisi sudah kualami 5 tahun silam pada saat aku kehilangan sebuah mobil truk yang hingga sampai detik ini tidak tahu dimana hutan rimbanya.Tubuhku lunglai tidak berdaya membayangkan berbagai kesulitan yang akan kualami besok harinya.Semua bayangan tersebut tiba-tiba sirna tatkala si bungsu merengek membangunkanku minta diantarkan ke sekolah. Sungguh aku sangat bersyukur sekali kepada Tuhan ternyata semua peristiwa yang kualami itu hanya sebuah mimpi.Sekiranya peristiwa itu akhirnya memang menjadi kenyataan, toh aku juga tidak bisa menghindar dari musibah tersebut,Namun demikian aku juga harus tetap bersyukur karena sampai detik ini nyawaku belum pernah hilang.Jika pun akhirnya hilang, aku juga tidak bisa protes dan komplain pada Mu, karena nyawa ini pun bukan milikku, toh aku hanya Engkau beri kepemilikan sekadar hak pakai.


Tuhanku,

Hiasilah kalbu ini dengan ketabahan untuk bisa berdampingan hidup dengan orang-orang yang begitu egoisnya,yang merasa paling benar, paling bijak, paling pintar, paling suci, paling takwa dan lain sebagainya.


Tuhanku,

Jika kemiskinan yang kuderita ini adalah kehendakMu, hiasilah hati ini dengan kesabaran dan ketabahan dalam menyikapinya.Jika tidak,bukakanlah pintu rezekiMu selebar-lebarnya agar aku bisa keluar dari lembah kemiskinan yang nyaris mendekatkan kami kepada kekufuran.


Tuhanku,

Kami tahu bahwa Kau pernah berfirman :”Jika Tuhanmu menolongmu, maka tidak sesuatu apapun yang bisa mengalahkanmu”, tapi dalam realitasnya betapa tolol dan bodohnya kami karena lebih percaya mendengar wejangan nasehat Ki Joko Bodoh bin Tolol, Mama Loreng dan Mak Erott.


Tuhanku,

Sungguh kami menyadari bahwa betapa eksistensiMu ada di mana mana.Atau itu mungkin yang membuat kami tidak usah repot-repot mencari Mu lagi.


Tuhanku,

Sungguh Kau itu aneh dan lucu.Bagiku Kau adalah master pesulap sejati.Bagaimana mungkin alam jagad raya bisa Kau sulap dari ketiadaan.Tapi itu realitas yang ada bahwa semua yang ada Kau ciptakan dari ketiadaan.

Meski berulangkali Kau ingatkan bahwa kami ini pada awalnya berasal dari setetes MANI, namun itu pun tidak cukup membuat kami menjadi IMAN.


Tuhanku,

Ajari aku ilmu agar bisa melihat mata sendiri, bisa mendengar telinga sendiri, bisa memegang tangan sendiri, bisa mengecap lidah sendiri, bisa memijak kaki sendiri.Nah, itu suatu bukti bahwa betapa banyaknya kelemahan kami dibanding luasnya samudra ilmuMu.


Tuhanku,

Ingat-ingatkanlah aku untuk mengingatMu penuh seluruh. Jika tidak demikian, aku khawatir bisa lupa diri, apalagi untuk mengingatMu penuh seluruh.


Tuhanku,

Maafkanlah aku, karena terkadang kujadikan diri ini Tuhan atas diri sendiri, sehingga aku tidak mempedulikan larangan dan perintahMu.


Tuhanku ,

Aku ini apalah dan tidak ada apa-apanya,hanya kebetulan saja Kau beri aku nafas sehingga aku bisa hidup.Tatkala Kau cabut nyawaku maka matilah aku.


Tuhanku,

Kami sadar tidak akan pernah bisa membohongi diri sendiri.Namun dalam kenyataannya masih saja kami terus belajar membohongi diri sendiri.Duh, entah sampai kapan kebiasaan buruk ini kami akhiri.


Tuhanku,

Apa boleh buat hanya karena mementingkan hidup sendiri kami sudi membunuh saudara sendiri


Tuhanku,

Berilah petunjuk dan hidayah kepada para pemimpin kami agar mereka tahu diri dan tidak lupa diri sehingga tidak henti-hentinya melakukan korupsi.


Tuhanku,

Sungguh, hari ini persediaan makanan kami telah telah habis tidak tersisa,jangan biarkan anak isteriku kelaparan.Berilah aku petunju dan hidayah dan limpahan rezeki agar aku jangan gelap mata, agar tidak cepat putus asa, agar jangan kefakiran ini mengantarkan kami kepada kekafiran.Aku yakin Engkau tidak akan pernah melalaikan jeritan do’a orang-orang yang teraniaya.Ma’afkan aku jika uneg-uneg ini begitu cengeng dan picisan.


Tuhanku,

Sungguh tadinya aku sangat malu untuk mengadukan semua keluh kesah ini padaMu.Duh, pada siapakah lagi kuadukan dan kutumpahkan semua keluh kesah ini jika tidak kepadaMu Yang Maha Mendengar?


Tuhanku,

Hindarilah keluargaku dari keangkuhan, keculasan, kedengkian, keputusasaan, kemunafikan,kekafiran, kefakiran dan bencana kelaparan


Tuhanku,

Apapun cobaan yang Kau berikan kucoba untuk terus bertahan dan kuanggap saja semua itu sebagai batu ujian.Yang terpenting jangan biarkan kaki ini bila salah jalan.


Tuhanku,

Sertai dan bantulah aku untuk lebih mengenal diri sendiri, agar jangan diri ini mudah lupa diri dan tidak tahu diri.


Tuhanku,

Ajari aku ilmu hukum agar berani menghukum diri sendiri, dan ajari aku cara belajar agar kelakuan ini tidak semakin kurang ajar.


Tuhanku,

Telah kutegak racun dunia hingga tetesan terakhir, yang kudapat hanya dahaga dan dahaga. Hiasi dan siramilah kalbu ini dengan kesabaran, ketabahan dan ketakwaan agar diri ini tidak mudah durhaka dan durjana.


Tuhanku,

Kita begitu dekatnya, bagaikan air dengan beningnya, bagaikan kapas dengan putihnya.Aku sendirilah yang tidak pandai menjaga kesucian itu, sehingga yang tertinggal hanyalah kekelaman dan kegelapan.


Tuhanku,

Ajari aku ilmu kaji diri, agar diri ini tidak lupa diri.


Tuhanku,

Penglihatanku kog tiba-tiba berubah aneh, ribuan mobil yang berseliweran di tengah kota terlihat tiba-tiba berubah menjadi kerenda jenazah.Hanya sebagian kecil saja yang menyadari jika mereka pada hakekatnya hendak menuju pemakaman.Dan yang sebagian besarnya tidak pernah menyadari jika suatu saat kelak mereka akan tinggal selamanya di pemakaman.

Tuhanku, ajari aku ilmu kesabaran agar aku tetap sabar menjalani kesabaran itu sendiri.Ajari aku ilmu ketabahan agar aku tetap tabah menjalani ketabahan itu sendiri

.

Tuhanku,

Demi menjaga penampilan, kami akan segera menepis debu yang kebetulan melekat di pakaian kami.Tidak boleh ada secuil debupun yang menempel di pakaian kami.Apa boleh buat kami memang sering lupa diri bahwa tubuh yang dibungkus pakaian itu adalah himpunan jutaan komunitas debu-debu itu sendiri.Bukankah debu-debu yang menempel itu sekadar mengingatkan kami bahwa akhirnya tubuh ini pun akan menjadi debu juga ?


Tuhanku,

Hiasilah kalbu ini dengan kesabaran, ketabahan, kesyukuran dan ketakwaan agar kami bisa berdampingan hidup dengan mereka yang terbuang dan terpinggirkan, agar kami bisa mendengar jeritan dan keluh kesah mereka.


Tuhanku,

Kau Maha Mendengar, ma’afkanlah kami jika salah kata.


Tuhanku,

Kamu Maha Melihat, maafkanlah kami jika salah tingkah.


Tuhanku,

Kau Maha Besar, maafkanlah kami jika besar kepala


Tuhanku,

Kamu Maha Tahu, maafkanlah kami jika sok tahu


Tuhanku

Kau Maha Maha Adil, maafkanlah kami jika curang


Tuhanku,

Kau Maha Penyantun, maafkanlah kami jika kikir


Tuhanku,

Kau Maha suci, maafkanlah kami jika penuh dosa


Tuhanku,

Kau Maha Kaya, maafkanlah kami jika hamba-hambuMu ini punya hobby suka korupsi


Tuhanku,

Pimpinlah para pemimpin kami agar mereka layak jadi pemimpin yang layak untuk dipimpin.


Tuhanku,

Jangan biarkan para fakir miskin mati kelaparan di lumbung padi oleh hanya karena para pemimpin kami yang sibuk main golf, main perempuan dan hobby korupsi.


Tuhanku,

Sungguh betapa telah Kau berkahi dan limpahkan bumi kami dengan kekayaan sumber daya alam yang tiada tara, cuma lagi para pejabat kamilah yang terlalu tamak memikirkan hidupnya sendiri yang mengakibatkan rakyat hidup terlunta-lunta.


Tuhanku,

Apa boleh buat, saking rakus dan gengsinya para pejabat kami takut dibilang miskin akhirnya mereka tega merampas hak-hak hidup orang banyak, dan akibatnya banyak rakyat jatuh miskin dan mati kelaparan


Tuhanku,

Di era yang yang semakin materialistis dan individualistis seperti saat ini jangan biarkan aku merasa sepi sendirian dalam keramaian.Duh kemana lagi harus aku tumpahkan berbagai kesepian, kegundahan, kegelisahan dan uneg-uneg hati ini jika tidak pada Mu Yang Maha Mengerti..


Tuhanku,

Maafkanlah kami jika semakin banyak saja orang di antara kami yang semakin gila dengan kegilaannya.Ada yang gila pangkat, gila harta, gila hormat, gila golf,gila jabatan, dan gila perempuan.


Tuhanku,

Duh akibat betapa seringnya topeng kepalsuan itu kami kenakan, sehingga akhirnya kami sering lupa dengan muka sendiri.


Tuhanku,

Betapa anehnya kami ini, semua laranganMu justru sering kami kerjakan dengan begitu sempurnanya, dan semua perintahMu justru sering kami abaikan dengan begitu sempurnanya.


Tuhanku,

Jikapun akhirnya pilihan hidup sederhana itu tidak layak kami jalani, hiasilah jiwa kami dengan ketabahan yang sangat total agar kami tidak menyikapi kemiskinan ini apa adanya, tanpa komplain dan penggerutan .


Tuhanku,

Sungguh betapa banyaknya jalan dan pilihan hidup yang ada, namun tanpat petunjuk dan rambu-rambu, dan kayaknya jalan nampak begitu menggoda dan menjanjikan.Do’akku :”Tunjukilah aku jalan yang lurus, agar tidak tersesat dan menyesatkan.”


Tuhanku,

Sertai dan bantu aku merebut kemerdekaan atas diri sendiri, agar jangan diri ini terjajah oleh yang bukan aku sejatinya.


Tuhanku,

Kemiskinan yang kuderita ini telah sangat melewati ambang batas kesanggupanku menahankannya, rasanya ingin saja aku merampas harta dan membunuh orang lain, tapi di satu sisi aku tidak punya nyali untuk melakukannya.Kuatkanlah iman dan ketabatahanku agar aku tidak cepat gelap mata, sehingga rela mengorbankan orang lain yang sesungguhnya tidak ada salahnya denganku.


Tuhanku,

Bisa jadi karena Maha PemurahMu itulah yang membuat kami begitu tidak begitu peduli dengan penderitaan dan kesengsaraan orang lain di sekekitar kami yang pantas untuk dibantu.


Tuhanku,

Bisa jadi karena Maha Pema’afMu itulah yang membuat kami begitu dendamnya kepada orang lain yang sebenarnya pantas untuk dima’afkan.


Tuhanku,

Bisa jadi karena Maha AdilMu itulah yang membuat kami begitu curangnya pada orang lain yang pantas untuk disantuni.


Tuhanku,

Bantulah aku menaklukkan nafsu-nafus setan yang bersarang di dalam dada, agar aku tidak menjadi lebih setan daripada setan-setan itu sendiri.


Tuhanku,

Kutahu di kanan dan kiriku ada malaikat-malaikat pengawasMu, cuma kami sendirilah yang tidak bijak memilih kata, memilih jalan, dan berjuta-juta ketidakbijakannya lainnya


Tuhanku,

Sungguh tidak akan bisa kusembunyikan berbagai keburukan dan aibku jika pada saat yang bersamaan malahan Kau bukakan aibku setelanjang-telanjangnya di muka keramaian.


Tuhanku,

Sungguh aku tidak bisa menutupi dosa dan kesalahanku, sementara di pihak lain betapa lancangnya aku berani membuka dosa dan kesalahan orang lain seolah-olah betapa jauh lebih suci dan bersihnya diri ini dibanding orang lain.


Tuhanku,

Teruslah bersembunyi di dalam kemisteriusanMu, jika tidak demikian mungkin akan kucari dan kuciptakan lagi tuhan-tuhan lain selainMu.


Tuhanku,

Dalam kesendirianmu apakah Kau tidak pernah merasa sepi? Tanpa sungkan dan malu-malu, terus terang aku sudi menawarkan diri untuk menemaniMu kapan pun Kau mau.Ya Allah, I am sorry atas keluguan yang kekanak-kanakan ini.


Tuhanku,

Betapa Maha Penciptanya Kau,jagar raya yang begitu luasnya ini ternyata hanya berawal dari tiga kata :Kun faya kuun. Sementara jutaan mantra yang terucap dari mulutku hingga berbuih sekalipun tidak bisa menciptakan apa-apa.


Tuhanku,

Betapa rendah hatinya Engkau dengan KebesaranMu, sementara aku yang tidak punya apa begitu sulitnya memiliki sikap rendah hati.


Tuhanku,

Betapa mandirinya Engkau, karena betapapun ta’atnya kami sedikitpun tidak akan membuatMu besar kepala, dan betapapun ingkarnya kami sedikitpun tidak akan membuatMu kecil hati.


Tuhanku,

Tolong lenyapkan dan musnahkan tuhan-tuhan lain di dalam hati kami, agar jangan ada lagi di antara kami yang lancang menuhankan tuhan-tuhan lain selain Tuhan sendiri.


Tuhanku,

Begitu angkuhnya diri ini, sementara matahari sang bola api raksasa, samudera sang cawan air raksasa, gunung-gunung sang paku bumi raksasa begitu tunduk dan ta’at pada perintah-perintahMu.

Betapa angkuhnya diri ini, sementara halilintar yang menggelegar keras, ombak yang menghempas dahsyat, angin yang bergemuruh kencang, gempa yang menghentak kuat, gunung yang memuntahkan laharnya, tiba-tiba diam seketika menuruti perintah-perintahMu.


Tuhanku,

Jika Kau takdirkan kemiskinan tersebut menjadi garis hidupku, jangan silaukan mata ini melihat kekayaan orang yang lain yang bisa membuatku gelap mata dan lupa diri.


Tuhanku,

Hiasilah jiwa anak-anakku dengan kesabaran dan ketegaran hidup agar mereka tidak pernah putus asa menghadapi kesulitan dan penderitaan-penderitaan yang akan mereka jalani kelak.


Tuhanku,

Ma’afkanlah aku, ternyata Engkau Maha Suci dari segala prasangka-prasangka burukku tentangMu.


Tuhanku,

Akhirnya aku jadi malu dan sungkan sendiri meminta macam-macam padaMu, jika apa-apa dan macam-macam yang kupinta itu ternyata berada di luar program-programMu.


Tuhanku,

Ajari aku jurus-jurus kehidupan agar senantiasa bisa lulus dari berbagai mata pelajaran ujian semester per semester kurikulum cobaan hidup yang telah Kau programkan.


Tuhanku,

Semoga semua rencana dan program hidup baik jangka pendek dan jangka panjang yang telah kuagendakan memang sesuai dengan rencana dan program hidup yang memang Kau pilihkan untukku.


Tuhanku,

Ini aku, Kaukah itu ?

Ahh,….Kau tetap diam membisu, sementara mulutku saja yang gatal berceloteh tidak mau diam.


Tuhanku,

Lapor….! Hari ini stok makanan kami di dapur sudah hampir habis, besok tidak tahu harus makan apa.Mau jadi pengamen atau penyamun rasanya aku tidak punya nyali.Semua usaha telah dikerjakan tapi belum berhasil.Jangan biarkan anak dan isteriku menderita busung lapar, apalagi sampai mati kelaparan, karena kutahu Engkau Maha Kaya.Laporan selesai….!


Tuhanku,

Apa boleh buat, kami akhirnya lebih percaya membersihkan mulut dan lidah kami dengan berbagai cairan steril dan pengharum mulut dan pembersih kuman, bukannya membasahinya dengan ucapan tahmid dan zikir untuk memuji Kesucian dan KeagunganMu.


Tuhanku,

Betapa dungunya kami, meski kami tahu bahwa pada hakekatnya bunuh diri itu tidak akan pernah membuat kami mati, tapi dalam kenyataannya masih banyak saja di antara kami yang rela melakukannya.


Tuhanku,

Kupinta segeralah cabut nyawa ini jika usia yang tersisa akhirnya semakin membuat langkah kakiku semakin menjauhiMu.


Tuhanku,

Sungguh saat ini aku merasa seperti bayi baru dilahirkan yang tidak memiliki apa-apa sama sekali.Harta benda yang selama ini kucari dari hasil keringat sendiri seketika musnah tidak berbekas, karena terpedaya saudara sendiri yang bertopengkan malaikat namun berhati iblis.Semua kerabat yang tadinya suka mendekat kini menjauh, karena takut terjangkit virus kemelaratan.Hiasilah jiwa dengan kekayaan agar aku tetap tegar menghadapi kefakiran ini.


Tuhanku,

Satu demi satu orang yang kucintai, kusayangi, kukasihi, dan kukagumi akhirnya kembali menghadap Mu untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan semua tugas kemanusiaan dan kekhalifahannya selama di bumi.Jika aku boleh meminta, cabutlah nyawaku pada saat aku mengingatMu penuh seluruh, jangan pada saat aku melalaikanMu


Tuhanku,

Ketika nafsu telah angkat bicara, maka akal sehatpun seakan lumpuh dan diam seribu basa.


Tuhanku,

Bila jiwa telah mati rasa, hewanpun kami perlakukan begitu sangat manusiawinya dan sebaliknya manusia kami perlakukan begitu sangat hewaninya.


Tuhanku,

Duh betapa keras dan bebalnya hati ini, sementara ketika debu sebesar zarrah saja yang masuk ke mata bisa membuat kami menangis sejadi-jadinya.


Tuhanku,

Apa sih yang disombongkan dalam hidup ini, ternyata gigitan seekor nyamuk saja bisa membuat nyawa kami melayang.


Tuhanku,

Apa sih yang harus dibanggakan dalam hidup ini, ternyata setetes air saja yang masuk ke lubang telinga bisa membuat kami limbung dan gamang berjalan.


Tuhanku,

Bantulah aku agar jangan terlalu mudah terpedaya dengan mereka yang berani menjual dan mengobral ayat-ayat dan nama-Mu dengan begitu murahnya.


Tuhanku,

Ma’afkanlah aku karena terkadang derita kemiskinan itu bisa membuatku kurang percaya jika pada dasarnya Kau Maha Adil.


Tuhanku,

Ma’afkanlah kami, biasanya ketika susah melanda baru kami buru-buru mengingatMu penuh seluruh, dan ketika kami tidak kurang sesuatu apapun begitu mudahnya kami melupakanMu.


Tuhanku,

Ma’afkanlah aku, ternyata Engkau Maha Suci dari segala prasangka-prasangka burukku tentang Mu.


Tuhanku,

Sekiranya saja aku terlahir sebagai manusia Jepang, mungkin telah lama kuakhiri saja hidup ini dengan cara harakiri.Tapi semua itu urung kulakukan karena pada realitasnya aku terlahir di Indonesia dan berKTP Islam.Ma’afkanlah aku, karena derita kefakiran itu terkadang bisa menggoyahkan sendi-sendi keimananku.


Tuhanku,

Apa boleh buat, sesekali terpaksa Kau ingatkan kami dengan contoh kiamat-kiamat kecil tersebut dengan dahsyatnya hempasan ombak tsunami, lumpur Lapindo yang tiada henti agar sekadar mengingatkan kami bahwa betapa kiamat yang sebenarnya jauh lebih dahsyat dari semua itu.


Tuhanku,

Duh betapa ego dan kerasnya hati ini untuk bisa mema’afkan dengan ikhlas orang-orang yang kebetulan pernah membuat hati ini terluka.Sementara Engkau Yang Maha Agung begitu mudahnya mema’afkan orang-orang yang penuh dosa dan bersalah.Ya Allah, lembutkanlah hati ini agar aku bisa menerima kesalahan dan kekurangan orang lain yang pernah membuat hati ini terluka.Karena bisa jadi, tanpa kusadari aku sendiripun pernah membuat hati orang lain terluka.


Tuhanku,

Semua jurus ilmu bela diri telah kukuasai dengan begitu sempurnanya, namun di hari finalnya hari nanti rasanya tidak satu juruspun bisa kukeluarkan untuk membela diri ini.Bisa dipastikan, kepala yang tadinya selalu dongak tegak berdiri ketika berhadapan dengan banyak orang bisa jadi tertunduk lunglai seakan mau terlepas jatuh dari pangkal lehernya sendiri.Mata yang tadinya begitu berani dan galak menatap tatapan mata orang lain tiba-tiba berubah layu dan sayu.Bagai orang pesakitan aku hanya bisa diam seribu basa dan memelas sembari memohon agar sudilah kiranya SANG MASTER & SANG MAHAGURU berkenan mengampuni murid yang kurang ajar dan tidak tahu diri ini.


Tuhanku,

Duh, betapa luasnya perbendaharaan bahasa yang Kau miliki, sehingga tidak satupun kalimat yang terucap dari mulut hamba-hambamu yang sangat begitu mahir berbahasa verbal, bahasa non verbal, bahasa isyarat, bahasa tubuh dan ratusan bahasa lainnya luput dari catatan-catatan buku harianMu.


Tuhanku,

Jika sekiranya sekali waktu nabiMu muncul lagi di dunia ini bisa dipastikan beliau akan kaget dan terkagum-kagum melihat betapa modern dan canggihnya kebudayaan dan peradaban umat kami pada abad ini .Namun ketika beliau melihat keimanan kami, bisa jadi beliau akan prihatin dan bingung sendiri tidak bisa membedakan mana umatnya yang kafir dan mana yang tidak.Betapa tidak, terkadang si kafir terlihat begitu islaminya, sebaliknya kami yang mengaku islam begitu kafirnya.Dan tidak berlebihan jika Tuhan meminta laporannya beliau mengatakan bahwa perbedaan kejahiliyahan manusia modern sekarang ini hanya terpaut beda tipis dengan manusia jahiliyah zaman purba dahulu, dan terkadang jauh lebih jahiliyah dibanding jahiliyah itu sendiri.


Tuhanku,

Tidak bisa kami bayangkan bagaimana akhirnya nasib dan masa depan bangsa ini di kemudian hari.Bukan hanya para pejabat tinggi kami saja yang punya hobby korupsi, para tukang beca, tukang tambal ban, tukang sedot WC, tukang sol sepatu,tukang parkir, pedagang asongan, pedagang sayuran dan pedagang kaki lima lainnya pun telah ikut-ikutan latah terjangkit virus korupsi.Bangsa ini seakan telah kehilangan harga diri dan tidak punya nurani.Tiada hari-hari tanpa korupsi, dan jika tidak korupsi seolah-olah kami tidak punya energi dan prestasi.


Tuhanku,

Bisa jadi karena Kebesaran dan KemuliaanMu lah yang menyebabkan banyak di antara kami yang merasa iri dan akhirnya berani dan tanpa malu sedikitpun mengaku-ngaku sebagai tuhan untuk menandingi KetuhananMu.Anehnya, banyak saja di antara kami yang mempercayainya dibanding Engkau sendiri


Tuhanku,

Meski telah acapkali Kau perlihatkan contoh-contoh kiamat kecil itu di depan mata kami, namun itu tidak membuat kami percaya bahwa kiamat sudah semakin mendekat agar kami cepat-cepat bertobat. Sekiranya pun akhirnya langit terbelah dua, segala isi perut bumi bermuncratan, gelombang laut tumpah ruah, gunung-gunung berterbangan bagai kupu-kupu, gedung-gedung berterbangan bagai debu, manusia berterbangan bagai molekul-molekul atom bisa jadi itu pun tidak membuat kami percaya bahwa kiamat memang benar-benar terjadi dan menganggap itu hanya sebuah mimpi atau halusinasi.


Tuhanku,

Meski pun pernah Kau tegaskan bahwa manusia itu adalah ciptaan yang paling sempurna di muka bumi ini, tapi realitasnya banyak kami tidak mau percaya begitu saja dan menganggap ciptaan Mu belum tidak atau tidak sempurna-sempurna amat. Maka kami pun berlomba-lomba mengubah dan memfermak wajah,hidung, bibir, pantat, payudara, kelamin, warna kulit, rambut, mata dan lain sebagainya, sehingga kami lupa pada diri sendiri, dan akhirnya sang malaikat pun bingung mencari tahu siapa kami sebenarnya.


Tuhanku,

Meski telah berulangkali kami dengar seruan azan agar kami senantiasa meraih kemenangan, dalam realitasnya betapa sering kami kalah dan kalah.Lihatlah betapa sering kami perangi saudara sendiri , tumpahkan dan korbankan darah saudara sendiri dan dengan bangga kibarkan bendera kemenangan yang sesungguhnya adalah kekalahan kami sendiri.


Tuhanku,

Meski telah ribuan kali lidah ini mengikrarkan bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad itu utusan Allah, namun realitasnya diam-diam dan sembunyi-sembunyi sebenarnya hati kecil kami lebih percaya bertuhankan dan bernabikan kepada Kiy Joky Bodoh, Mamak Lorend,Ki Gendang Pemangkas,Mak Eriot, dan Ki Vonary.


Tuhanku,

Trik sulap,sugesti, dan hipnotis apa yang Kau lakukan sehingga jutaan gugusan planet itu tetap ta’at dan mengorbit pada garis edarnya.Sedangkan kami yang terbilang kecil dibanding gugusan-gugusan planet tersebut sering ingkar dan salah langkah dalam menyikapi kodrat kemanusiaannya.


Tuhanku,

Duh, bagaimana kesudahannya ya Allah, meski telah ratusan kali kami mohon perlindungan kepada Mu agar kami terhindar dari godaan dan bujuk rayu setan yang terkutuk, namun realitasnya kami sendiri jauh lebih setan dari pada setan itu sendiri.


Tuhanku,

Sungguh betapa anehnya kami ini, karena terkadang kami jauh lebih takut kepada polisi, satpam, security atau hansip dibanding ketakutan kami pada Mu yang merupakan pencipta oknum-oknum yang kami takuti tersebut.Ya, Allah ma’afkanlah kami, karena terlalu lancang merendahkan derajat Kebesaran Mu.


Tuhanku,

Bisa jadi karena sifat pema’af dan PengasihMu lah yang menyebabkan kami hidup seenaknya dan semaunya. Hari ini melakukan maksiat besok tobat, hari ini tobat besok melakukan maksiat. Hari ini santun bagaikan malaikat besoknya bringas bagaikan setan, hari ini bringas bagaikan setan besok santun bagaikan malaikat.Ujung-ujungnya tetap berharap jika mati masuk surga.


Tuhanku,

Ketika kucoba mentaati imbauan perintah “bacalah” (iqra) itu, akhirnya aku jadi limbung dan bingung sendiri saat membaca head line dan rubrik opini berbagai media massa kami kog isinya hanya seputar:”Mantan Menteri, Gubernur, Bupati, Camat, Lurah, Kepala Desa, Kepala Lingkungan Masuk Bui Tersangkut Kasus Prositusi dan Korupsi”. Berita lainnya juga tidak jauh beda kog seputar:”Kepala Sekolah Tertangkap Basah Main Serong Dengan Sang Guru, Guru Main Esek-Esek dengan Murid, Ayah Bejat Memperkosa Anak Kandung Sendiri, Ibu Kejam Mengubur Anaknya Hidup-Hidup. Angka Kemiskinan, Pengangguran, Stress, Depresi,Manipulasi, Aborsi, Bunuh Diri Semakin Tinggi;Bumi Pertiwi Tiada Henti Ditimpa Bencana; Trik dan Teknik Memperpanjang dan Memperbesar ALAT VITAL; Ramuan Ajaib Merapatkan dan Mengharumkan VAG….”.Atau berita lucu dan konyol seperti :”Mussadeq Mengaku Nabi Terakhir; Lia Edan Mengaku Malaikat Jibril”.


Tuhanku,

Setelah akhirnya moral bangsa ini hancur berkeping-keping maka sang ulama dan sang umat pun saling tuding dan saling menyalahkan. ”Duh, betapa telah bebal dan kotornya jiwa umat sekarang ini sehingga berbuih-buih pun mulut kami menasehati mereka sedikit pun tidak pernah mereka gubris, maka kami tidak sudi jika dipersalahkan dalam hal ini,” kata sang ulama membela diri. Dan sang umat berdalih,”Bagaimana mungkin hati kami tersentuh mendengar berbagai nasehat para ulama jika apa-apa yang mereka sampaikan begitu kering, hambar, dangkal , dan dalam prakteknya sangat jauh dari nilai-nilai relegius “.


Apapun bencana yang menimpa hidup Anda, cobalah selalu berpikir jernih dan petik hikmahnya.Ingat semua bencana yang menimpa Anda telah diperhitungkan dan ditakar Tuhan dengan penuh hikmah dan kebijaksanaan.


Karena Tuhan tidak pernah tidur, maka sandarkan dan pasrahkan hidup Anda secara total kepada kekuasaan Tuhan, maka secara tidak terduga-duga Anda akan mendapati berbagai kemudahan dan keberkahan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.


Awas, bahwa dalam hati nurani kita akan selalu terdengar sinyal-sinyal suara Tuhan dan suaru setan.Hanya dengan kejernihan hatilah kita akan dapat membedakan sinyal antara keduanya.

Apa pun juga akhir Tuhan tidak akan pernah dibuktikan dengan akal pikiran kita.Sebab Tuhan itu sendiri adalah pencipta tentang segala bukti-bukti eksistensi Nya yang sekaligus pencipta sesuatu menjadi ada dari tiada.


Tuhan tidak akan lebih besar karena ketaatan kita, dan lantas tidak akan menjadi kerdil karena pengkhianatan kita.Tuhan Maha Besar karena Dia memang benar-benar mutlak Maha Besar dan eksistensi Kebesarannya tidak pernah tergantung pada cipta-ciptaanNya.Dengan kata lain tanpa adanya kitapun sebenarnya dari dahulu sebelum ciptaanNya terwujud Dia memang Maha Besar.


Satu-satunya obat mujarab yang dapat menghilangkan rasa kesepian ialah dengan melakukan dialog langsung dengan Tuhan.Tumpahkan saja semua uneg-uneg dan tetek bengek keluh kesahmu keharibaan Tuhan yang Maha Mendengar.


Jika sekali waktu do’amu belum dikabulkan Allah namun janganlah hal itu sampai membuatmu berburuk sangka pada Allah bahwa Dia tidak mendengar do’amu.Percayalah Allah yang Maha Mendengar jauh lebih tahu apa yang terbaik diperuntukkannya buat hamba-hambanya.Tanpa kita do’akan pun banyak sebenarnya pemberian dan anugerahNya yang pantas kita syukuri.Mata yang masih bisa melihat, telinga yang masih mendengar, lidah yang masih mengecap, tangan yang bisa merengkuh, kaki yang masih bisa berjalan, otak yang masih bisa berpikir, nyawa yang masih bertengger di raga adalah bagian daripada anugerah-anugerahNya yang jarang sekali kita syukuri dan do’akan.


Tatkala orang lebih takut kepada aparat penegak hukum ketimbang kepada Tuhannya sendiri, maka sebanyak atau setegas apa pun produk hukum yang ditetapkan lembaga legislative suatu negara tidak akan membuat orang takut berbuat kejahatan.Ditambah lagi jika sikap para penegak hukum sendiri tidak mencerminkan sebagai manusia yang taat hukum, maka dengan sendirinya masyarakat awampun ramai-ramai melanggar hukum.Dan akhirnya pasal-pasal hukumpun tidak lain semacam kumpulan naskah-naskah usang yang tidak mempunyai arti sama sekali.