Rabu, 17 Juni 2009

BAB IV TENTANG KETUHANAN

Tuhanku,

Aku merasa aneh dan bingung, kenapa zaman sekarang ini petuah-petuah spiritual yang keluar dari mulut para budayawan, penyair atau gelandangan lebih menyentuh dan menyayat kalbu dibanding nasehat-nasehat yang keluar dari mulut mereka yang mengaku sebagai kaum ulama atau rohaniawan.


Tuhanku,

Banyaknya rumah peribadatan dan lembaga pendidikan berbasiskan keagamaan di negeri kami ini tidak dengan sertamerta menjadikan kami menjadi manusia-manusia yang religius.Lihatlah kemorosotan moral dan penyakit masyarakat yang terjadi hampir di segala lini kehidupan kita.Korupsi, manipulasi, prostitusi, mutilasi, tawuran, penindasan, pemerkosaan, kemiskinan, kelaparan, pengangguran dan lain sebagainya masih saja merupakan berita-berita andalan (head line) sebagian besar media massa kami.Pemahaman kami tentang nilai-nilai keagamaan dan religius (spiritual) baru hanya sebatas ritualitas dan belum mengkristal menjadi sikap hidup keseharian.Memiliki gelar-gelar keagamaan seperti kyai (kyai langitan, kyai daratan, dan kyai lautan) , syekh, ustad, pendeta, biksu dan lain sebagainya kayaknya telah berubah menjadi sebuah kehormatan dan kebanggaan kami dan bukan sebagai tanggungjawab atau beban .


Tuhanku,

Di era yang katanya sudah edan ini, apa boleh buat akhirnya kami sering merasa lebih sedih dan menderita jika kehilangan uang atau kartu kredit dari dalam dompet kami dibanding kehilangan Engkau dari kalbu kami sendiri.


Tuhanku,

Betapa terperanjatnya aku ketika menyadari bahwa mobil yang baru saja beberapa menit kuparkirkan di seberang jalan tiba-tiba telah hilang disikat pencuri.Rasa seperti mimpi berkali-kali kuusap mataku siapa tahu ini hanya sebuah mimpi.Rupanya peristiwa itu memang benar terjadi, kutanyai orang-orang sekitar dan tidak seorangpun yang mengetahui kronologisnya.Terbayang betapa sulitnya aku pergi bekerja dan mengantarkan anak-anak ke sekolah tanpa mobil.Terbayang betapa sulitnya berurusan dengan aparat polisi ketika melaporkan kasus ini.Pengalaman trauma betapa bosan dan sulitnya berhubungan dengan polisi sudah kualami 5 tahun silam pada saat aku kehilangan sebuah mobil truk yang hingga sampai detik ini tidak tahu dimana hutan rimbanya.Tubuhku lunglai tidak berdaya membayangkan berbagai kesulitan yang akan kualami besok harinya.Semua bayangan tersebut tiba-tiba sirna tatkala si bungsu merengek membangunkanku minta diantarkan ke sekolah. Sungguh aku sangat bersyukur sekali kepada Tuhan ternyata semua peristiwa yang kualami itu hanya sebuah mimpi.Sekiranya peristiwa itu akhirnya memang menjadi kenyataan, toh aku juga tidak bisa menghindar dari musibah tersebut,Namun demikian aku juga harus tetap bersyukur karena sampai detik ini nyawaku belum pernah hilang.Jika pun akhirnya hilang, aku juga tidak bisa protes dan komplain pada Mu, karena nyawa ini pun bukan milikku, toh aku hanya Engkau beri kepemilikan sekadar hak pakai.


Tuhanku,

Hiasilah kalbu ini dengan ketabahan untuk bisa berdampingan hidup dengan orang-orang yang begitu egoisnya,yang merasa paling benar, paling bijak, paling pintar, paling suci, paling takwa dan lain sebagainya.


Tuhanku,

Jika kemiskinan yang kuderita ini adalah kehendakMu, hiasilah hati ini dengan kesabaran dan ketabahan dalam menyikapinya.Jika tidak,bukakanlah pintu rezekiMu selebar-lebarnya agar aku bisa keluar dari lembah kemiskinan yang nyaris mendekatkan kami kepada kekufuran.


Tuhanku,

Kami tahu bahwa Kau pernah berfirman :”Jika Tuhanmu menolongmu, maka tidak sesuatu apapun yang bisa mengalahkanmu”, tapi dalam realitasnya betapa tolol dan bodohnya kami karena lebih percaya mendengar wejangan nasehat Ki Joko Bodoh bin Tolol, Mama Loreng dan Mak Erott.


Tuhanku,

Sungguh kami menyadari bahwa betapa eksistensiMu ada di mana mana.Atau itu mungkin yang membuat kami tidak usah repot-repot mencari Mu lagi.


Tuhanku,

Sungguh Kau itu aneh dan lucu.Bagiku Kau adalah master pesulap sejati.Bagaimana mungkin alam jagad raya bisa Kau sulap dari ketiadaan.Tapi itu realitas yang ada bahwa semua yang ada Kau ciptakan dari ketiadaan.

Meski berulangkali Kau ingatkan bahwa kami ini pada awalnya berasal dari setetes MANI, namun itu pun tidak cukup membuat kami menjadi IMAN.


Tuhanku,

Ajari aku ilmu agar bisa melihat mata sendiri, bisa mendengar telinga sendiri, bisa memegang tangan sendiri, bisa mengecap lidah sendiri, bisa memijak kaki sendiri.Nah, itu suatu bukti bahwa betapa banyaknya kelemahan kami dibanding luasnya samudra ilmuMu.


Tuhanku,

Ingat-ingatkanlah aku untuk mengingatMu penuh seluruh. Jika tidak demikian, aku khawatir bisa lupa diri, apalagi untuk mengingatMu penuh seluruh.


Tuhanku,

Maafkanlah aku, karena terkadang kujadikan diri ini Tuhan atas diri sendiri, sehingga aku tidak mempedulikan larangan dan perintahMu.


Tuhanku ,

Aku ini apalah dan tidak ada apa-apanya,hanya kebetulan saja Kau beri aku nafas sehingga aku bisa hidup.Tatkala Kau cabut nyawaku maka matilah aku.


Tuhanku,

Kami sadar tidak akan pernah bisa membohongi diri sendiri.Namun dalam kenyataannya masih saja kami terus belajar membohongi diri sendiri.Duh, entah sampai kapan kebiasaan buruk ini kami akhiri.


Tuhanku,

Apa boleh buat hanya karena mementingkan hidup sendiri kami sudi membunuh saudara sendiri


Tuhanku,

Berilah petunjuk dan hidayah kepada para pemimpin kami agar mereka tahu diri dan tidak lupa diri sehingga tidak henti-hentinya melakukan korupsi.


Tuhanku,

Sungguh, hari ini persediaan makanan kami telah telah habis tidak tersisa,jangan biarkan anak isteriku kelaparan.Berilah aku petunju dan hidayah dan limpahan rezeki agar aku jangan gelap mata, agar tidak cepat putus asa, agar jangan kefakiran ini mengantarkan kami kepada kekafiran.Aku yakin Engkau tidak akan pernah melalaikan jeritan do’a orang-orang yang teraniaya.Ma’afkan aku jika uneg-uneg ini begitu cengeng dan picisan.


Tuhanku,

Sungguh tadinya aku sangat malu untuk mengadukan semua keluh kesah ini padaMu.Duh, pada siapakah lagi kuadukan dan kutumpahkan semua keluh kesah ini jika tidak kepadaMu Yang Maha Mendengar?


Tuhanku,

Hindarilah keluargaku dari keangkuhan, keculasan, kedengkian, keputusasaan, kemunafikan,kekafiran, kefakiran dan bencana kelaparan


Tuhanku,

Apapun cobaan yang Kau berikan kucoba untuk terus bertahan dan kuanggap saja semua itu sebagai batu ujian.Yang terpenting jangan biarkan kaki ini bila salah jalan.


Tuhanku,

Sertai dan bantulah aku untuk lebih mengenal diri sendiri, agar jangan diri ini mudah lupa diri dan tidak tahu diri.


Tuhanku,

Ajari aku ilmu hukum agar berani menghukum diri sendiri, dan ajari aku cara belajar agar kelakuan ini tidak semakin kurang ajar.


Tuhanku,

Telah kutegak racun dunia hingga tetesan terakhir, yang kudapat hanya dahaga dan dahaga. Hiasi dan siramilah kalbu ini dengan kesabaran, ketabahan dan ketakwaan agar diri ini tidak mudah durhaka dan durjana.


Tuhanku,

Kita begitu dekatnya, bagaikan air dengan beningnya, bagaikan kapas dengan putihnya.Aku sendirilah yang tidak pandai menjaga kesucian itu, sehingga yang tertinggal hanyalah kekelaman dan kegelapan.


Tuhanku,

Ajari aku ilmu kaji diri, agar diri ini tidak lupa diri.


Tuhanku,

Penglihatanku kog tiba-tiba berubah aneh, ribuan mobil yang berseliweran di tengah kota terlihat tiba-tiba berubah menjadi kerenda jenazah.Hanya sebagian kecil saja yang menyadari jika mereka pada hakekatnya hendak menuju pemakaman.Dan yang sebagian besarnya tidak pernah menyadari jika suatu saat kelak mereka akan tinggal selamanya di pemakaman.

Tuhanku, ajari aku ilmu kesabaran agar aku tetap sabar menjalani kesabaran itu sendiri.Ajari aku ilmu ketabahan agar aku tetap tabah menjalani ketabahan itu sendiri

.

Tuhanku,

Demi menjaga penampilan, kami akan segera menepis debu yang kebetulan melekat di pakaian kami.Tidak boleh ada secuil debupun yang menempel di pakaian kami.Apa boleh buat kami memang sering lupa diri bahwa tubuh yang dibungkus pakaian itu adalah himpunan jutaan komunitas debu-debu itu sendiri.Bukankah debu-debu yang menempel itu sekadar mengingatkan kami bahwa akhirnya tubuh ini pun akan menjadi debu juga ?


Tuhanku,

Hiasilah kalbu ini dengan kesabaran, ketabahan, kesyukuran dan ketakwaan agar kami bisa berdampingan hidup dengan mereka yang terbuang dan terpinggirkan, agar kami bisa mendengar jeritan dan keluh kesah mereka.


Tuhanku,

Kau Maha Mendengar, ma’afkanlah kami jika salah kata.


Tuhanku,

Kamu Maha Melihat, maafkanlah kami jika salah tingkah.


Tuhanku,

Kau Maha Besar, maafkanlah kami jika besar kepala


Tuhanku,

Kamu Maha Tahu, maafkanlah kami jika sok tahu


Tuhanku

Kau Maha Maha Adil, maafkanlah kami jika curang


Tuhanku,

Kau Maha Penyantun, maafkanlah kami jika kikir


Tuhanku,

Kau Maha suci, maafkanlah kami jika penuh dosa


Tuhanku,

Kau Maha Kaya, maafkanlah kami jika hamba-hambuMu ini punya hobby suka korupsi


Tuhanku,

Pimpinlah para pemimpin kami agar mereka layak jadi pemimpin yang layak untuk dipimpin.


Tuhanku,

Jangan biarkan para fakir miskin mati kelaparan di lumbung padi oleh hanya karena para pemimpin kami yang sibuk main golf, main perempuan dan hobby korupsi.


Tuhanku,

Sungguh betapa telah Kau berkahi dan limpahkan bumi kami dengan kekayaan sumber daya alam yang tiada tara, cuma lagi para pejabat kamilah yang terlalu tamak memikirkan hidupnya sendiri yang mengakibatkan rakyat hidup terlunta-lunta.


Tuhanku,

Apa boleh buat, saking rakus dan gengsinya para pejabat kami takut dibilang miskin akhirnya mereka tega merampas hak-hak hidup orang banyak, dan akibatnya banyak rakyat jatuh miskin dan mati kelaparan


Tuhanku,

Di era yang yang semakin materialistis dan individualistis seperti saat ini jangan biarkan aku merasa sepi sendirian dalam keramaian.Duh kemana lagi harus aku tumpahkan berbagai kesepian, kegundahan, kegelisahan dan uneg-uneg hati ini jika tidak pada Mu Yang Maha Mengerti..


Tuhanku,

Maafkanlah kami jika semakin banyak saja orang di antara kami yang semakin gila dengan kegilaannya.Ada yang gila pangkat, gila harta, gila hormat, gila golf,gila jabatan, dan gila perempuan.


Tuhanku,

Duh akibat betapa seringnya topeng kepalsuan itu kami kenakan, sehingga akhirnya kami sering lupa dengan muka sendiri.


Tuhanku,

Betapa anehnya kami ini, semua laranganMu justru sering kami kerjakan dengan begitu sempurnanya, dan semua perintahMu justru sering kami abaikan dengan begitu sempurnanya.


Tuhanku,

Jikapun akhirnya pilihan hidup sederhana itu tidak layak kami jalani, hiasilah jiwa kami dengan ketabahan yang sangat total agar kami tidak menyikapi kemiskinan ini apa adanya, tanpa komplain dan penggerutan .


Tuhanku,

Sungguh betapa banyaknya jalan dan pilihan hidup yang ada, namun tanpat petunjuk dan rambu-rambu, dan kayaknya jalan nampak begitu menggoda dan menjanjikan.Do’akku :”Tunjukilah aku jalan yang lurus, agar tidak tersesat dan menyesatkan.”


Tuhanku,

Sertai dan bantu aku merebut kemerdekaan atas diri sendiri, agar jangan diri ini terjajah oleh yang bukan aku sejatinya.


Tuhanku,

Kemiskinan yang kuderita ini telah sangat melewati ambang batas kesanggupanku menahankannya, rasanya ingin saja aku merampas harta dan membunuh orang lain, tapi di satu sisi aku tidak punya nyali untuk melakukannya.Kuatkanlah iman dan ketabatahanku agar aku tidak cepat gelap mata, sehingga rela mengorbankan orang lain yang sesungguhnya tidak ada salahnya denganku.


Tuhanku,

Bisa jadi karena Maha PemurahMu itulah yang membuat kami begitu tidak begitu peduli dengan penderitaan dan kesengsaraan orang lain di sekekitar kami yang pantas untuk dibantu.


Tuhanku,

Bisa jadi karena Maha Pema’afMu itulah yang membuat kami begitu dendamnya kepada orang lain yang sebenarnya pantas untuk dima’afkan.


Tuhanku,

Bisa jadi karena Maha AdilMu itulah yang membuat kami begitu curangnya pada orang lain yang pantas untuk disantuni.


Tuhanku,

Bantulah aku menaklukkan nafsu-nafus setan yang bersarang di dalam dada, agar aku tidak menjadi lebih setan daripada setan-setan itu sendiri.


Tuhanku,

Kutahu di kanan dan kiriku ada malaikat-malaikat pengawasMu, cuma kami sendirilah yang tidak bijak memilih kata, memilih jalan, dan berjuta-juta ketidakbijakannya lainnya


Tuhanku,

Sungguh tidak akan bisa kusembunyikan berbagai keburukan dan aibku jika pada saat yang bersamaan malahan Kau bukakan aibku setelanjang-telanjangnya di muka keramaian.


Tuhanku,

Sungguh aku tidak bisa menutupi dosa dan kesalahanku, sementara di pihak lain betapa lancangnya aku berani membuka dosa dan kesalahan orang lain seolah-olah betapa jauh lebih suci dan bersihnya diri ini dibanding orang lain.


Tuhanku,

Teruslah bersembunyi di dalam kemisteriusanMu, jika tidak demikian mungkin akan kucari dan kuciptakan lagi tuhan-tuhan lain selainMu.


Tuhanku,

Dalam kesendirianmu apakah Kau tidak pernah merasa sepi? Tanpa sungkan dan malu-malu, terus terang aku sudi menawarkan diri untuk menemaniMu kapan pun Kau mau.Ya Allah, I am sorry atas keluguan yang kekanak-kanakan ini.


Tuhanku,

Betapa Maha Penciptanya Kau,jagar raya yang begitu luasnya ini ternyata hanya berawal dari tiga kata :Kun faya kuun. Sementara jutaan mantra yang terucap dari mulutku hingga berbuih sekalipun tidak bisa menciptakan apa-apa.


Tuhanku,

Betapa rendah hatinya Engkau dengan KebesaranMu, sementara aku yang tidak punya apa begitu sulitnya memiliki sikap rendah hati.


Tuhanku,

Betapa mandirinya Engkau, karena betapapun ta’atnya kami sedikitpun tidak akan membuatMu besar kepala, dan betapapun ingkarnya kami sedikitpun tidak akan membuatMu kecil hati.


Tuhanku,

Tolong lenyapkan dan musnahkan tuhan-tuhan lain di dalam hati kami, agar jangan ada lagi di antara kami yang lancang menuhankan tuhan-tuhan lain selain Tuhan sendiri.


Tuhanku,

Begitu angkuhnya diri ini, sementara matahari sang bola api raksasa, samudera sang cawan air raksasa, gunung-gunung sang paku bumi raksasa begitu tunduk dan ta’at pada perintah-perintahMu.

Betapa angkuhnya diri ini, sementara halilintar yang menggelegar keras, ombak yang menghempas dahsyat, angin yang bergemuruh kencang, gempa yang menghentak kuat, gunung yang memuntahkan laharnya, tiba-tiba diam seketika menuruti perintah-perintahMu.


Tuhanku,

Jika Kau takdirkan kemiskinan tersebut menjadi garis hidupku, jangan silaukan mata ini melihat kekayaan orang yang lain yang bisa membuatku gelap mata dan lupa diri.


Tuhanku,

Hiasilah jiwa anak-anakku dengan kesabaran dan ketegaran hidup agar mereka tidak pernah putus asa menghadapi kesulitan dan penderitaan-penderitaan yang akan mereka jalani kelak.


Tuhanku,

Ma’afkanlah aku, ternyata Engkau Maha Suci dari segala prasangka-prasangka burukku tentangMu.


Tuhanku,

Akhirnya aku jadi malu dan sungkan sendiri meminta macam-macam padaMu, jika apa-apa dan macam-macam yang kupinta itu ternyata berada di luar program-programMu.


Tuhanku,

Ajari aku jurus-jurus kehidupan agar senantiasa bisa lulus dari berbagai mata pelajaran ujian semester per semester kurikulum cobaan hidup yang telah Kau programkan.


Tuhanku,

Semoga semua rencana dan program hidup baik jangka pendek dan jangka panjang yang telah kuagendakan memang sesuai dengan rencana dan program hidup yang memang Kau pilihkan untukku.


Tuhanku,

Ini aku, Kaukah itu ?

Ahh,….Kau tetap diam membisu, sementara mulutku saja yang gatal berceloteh tidak mau diam.


Tuhanku,

Lapor….! Hari ini stok makanan kami di dapur sudah hampir habis, besok tidak tahu harus makan apa.Mau jadi pengamen atau penyamun rasanya aku tidak punya nyali.Semua usaha telah dikerjakan tapi belum berhasil.Jangan biarkan anak dan isteriku menderita busung lapar, apalagi sampai mati kelaparan, karena kutahu Engkau Maha Kaya.Laporan selesai….!


Tuhanku,

Apa boleh buat, kami akhirnya lebih percaya membersihkan mulut dan lidah kami dengan berbagai cairan steril dan pengharum mulut dan pembersih kuman, bukannya membasahinya dengan ucapan tahmid dan zikir untuk memuji Kesucian dan KeagunganMu.


Tuhanku,

Betapa dungunya kami, meski kami tahu bahwa pada hakekatnya bunuh diri itu tidak akan pernah membuat kami mati, tapi dalam kenyataannya masih banyak saja di antara kami yang rela melakukannya.


Tuhanku,

Kupinta segeralah cabut nyawa ini jika usia yang tersisa akhirnya semakin membuat langkah kakiku semakin menjauhiMu.


Tuhanku,

Sungguh saat ini aku merasa seperti bayi baru dilahirkan yang tidak memiliki apa-apa sama sekali.Harta benda yang selama ini kucari dari hasil keringat sendiri seketika musnah tidak berbekas, karena terpedaya saudara sendiri yang bertopengkan malaikat namun berhati iblis.Semua kerabat yang tadinya suka mendekat kini menjauh, karena takut terjangkit virus kemelaratan.Hiasilah jiwa dengan kekayaan agar aku tetap tegar menghadapi kefakiran ini.


Tuhanku,

Satu demi satu orang yang kucintai, kusayangi, kukasihi, dan kukagumi akhirnya kembali menghadap Mu untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan semua tugas kemanusiaan dan kekhalifahannya selama di bumi.Jika aku boleh meminta, cabutlah nyawaku pada saat aku mengingatMu penuh seluruh, jangan pada saat aku melalaikanMu


Tuhanku,

Ketika nafsu telah angkat bicara, maka akal sehatpun seakan lumpuh dan diam seribu basa.


Tuhanku,

Bila jiwa telah mati rasa, hewanpun kami perlakukan begitu sangat manusiawinya dan sebaliknya manusia kami perlakukan begitu sangat hewaninya.


Tuhanku,

Duh betapa keras dan bebalnya hati ini, sementara ketika debu sebesar zarrah saja yang masuk ke mata bisa membuat kami menangis sejadi-jadinya.


Tuhanku,

Apa sih yang disombongkan dalam hidup ini, ternyata gigitan seekor nyamuk saja bisa membuat nyawa kami melayang.


Tuhanku,

Apa sih yang harus dibanggakan dalam hidup ini, ternyata setetes air saja yang masuk ke lubang telinga bisa membuat kami limbung dan gamang berjalan.


Tuhanku,

Bantulah aku agar jangan terlalu mudah terpedaya dengan mereka yang berani menjual dan mengobral ayat-ayat dan nama-Mu dengan begitu murahnya.


Tuhanku,

Ma’afkanlah aku karena terkadang derita kemiskinan itu bisa membuatku kurang percaya jika pada dasarnya Kau Maha Adil.


Tuhanku,

Ma’afkanlah kami, biasanya ketika susah melanda baru kami buru-buru mengingatMu penuh seluruh, dan ketika kami tidak kurang sesuatu apapun begitu mudahnya kami melupakanMu.


Tuhanku,

Ma’afkanlah aku, ternyata Engkau Maha Suci dari segala prasangka-prasangka burukku tentang Mu.


Tuhanku,

Sekiranya saja aku terlahir sebagai manusia Jepang, mungkin telah lama kuakhiri saja hidup ini dengan cara harakiri.Tapi semua itu urung kulakukan karena pada realitasnya aku terlahir di Indonesia dan berKTP Islam.Ma’afkanlah aku, karena derita kefakiran itu terkadang bisa menggoyahkan sendi-sendi keimananku.


Tuhanku,

Apa boleh buat, sesekali terpaksa Kau ingatkan kami dengan contoh kiamat-kiamat kecil tersebut dengan dahsyatnya hempasan ombak tsunami, lumpur Lapindo yang tiada henti agar sekadar mengingatkan kami bahwa betapa kiamat yang sebenarnya jauh lebih dahsyat dari semua itu.


Tuhanku,

Duh betapa ego dan kerasnya hati ini untuk bisa mema’afkan dengan ikhlas orang-orang yang kebetulan pernah membuat hati ini terluka.Sementara Engkau Yang Maha Agung begitu mudahnya mema’afkan orang-orang yang penuh dosa dan bersalah.Ya Allah, lembutkanlah hati ini agar aku bisa menerima kesalahan dan kekurangan orang lain yang pernah membuat hati ini terluka.Karena bisa jadi, tanpa kusadari aku sendiripun pernah membuat hati orang lain terluka.


Tuhanku,

Semua jurus ilmu bela diri telah kukuasai dengan begitu sempurnanya, namun di hari finalnya hari nanti rasanya tidak satu juruspun bisa kukeluarkan untuk membela diri ini.Bisa dipastikan, kepala yang tadinya selalu dongak tegak berdiri ketika berhadapan dengan banyak orang bisa jadi tertunduk lunglai seakan mau terlepas jatuh dari pangkal lehernya sendiri.Mata yang tadinya begitu berani dan galak menatap tatapan mata orang lain tiba-tiba berubah layu dan sayu.Bagai orang pesakitan aku hanya bisa diam seribu basa dan memelas sembari memohon agar sudilah kiranya SANG MASTER & SANG MAHAGURU berkenan mengampuni murid yang kurang ajar dan tidak tahu diri ini.


Tuhanku,

Duh, betapa luasnya perbendaharaan bahasa yang Kau miliki, sehingga tidak satupun kalimat yang terucap dari mulut hamba-hambamu yang sangat begitu mahir berbahasa verbal, bahasa non verbal, bahasa isyarat, bahasa tubuh dan ratusan bahasa lainnya luput dari catatan-catatan buku harianMu.


Tuhanku,

Jika sekiranya sekali waktu nabiMu muncul lagi di dunia ini bisa dipastikan beliau akan kaget dan terkagum-kagum melihat betapa modern dan canggihnya kebudayaan dan peradaban umat kami pada abad ini .Namun ketika beliau melihat keimanan kami, bisa jadi beliau akan prihatin dan bingung sendiri tidak bisa membedakan mana umatnya yang kafir dan mana yang tidak.Betapa tidak, terkadang si kafir terlihat begitu islaminya, sebaliknya kami yang mengaku islam begitu kafirnya.Dan tidak berlebihan jika Tuhan meminta laporannya beliau mengatakan bahwa perbedaan kejahiliyahan manusia modern sekarang ini hanya terpaut beda tipis dengan manusia jahiliyah zaman purba dahulu, dan terkadang jauh lebih jahiliyah dibanding jahiliyah itu sendiri.


Tuhanku,

Tidak bisa kami bayangkan bagaimana akhirnya nasib dan masa depan bangsa ini di kemudian hari.Bukan hanya para pejabat tinggi kami saja yang punya hobby korupsi, para tukang beca, tukang tambal ban, tukang sedot WC, tukang sol sepatu,tukang parkir, pedagang asongan, pedagang sayuran dan pedagang kaki lima lainnya pun telah ikut-ikutan latah terjangkit virus korupsi.Bangsa ini seakan telah kehilangan harga diri dan tidak punya nurani.Tiada hari-hari tanpa korupsi, dan jika tidak korupsi seolah-olah kami tidak punya energi dan prestasi.


Tuhanku,

Bisa jadi karena Kebesaran dan KemuliaanMu lah yang menyebabkan banyak di antara kami yang merasa iri dan akhirnya berani dan tanpa malu sedikitpun mengaku-ngaku sebagai tuhan untuk menandingi KetuhananMu.Anehnya, banyak saja di antara kami yang mempercayainya dibanding Engkau sendiri


Tuhanku,

Meski telah acapkali Kau perlihatkan contoh-contoh kiamat kecil itu di depan mata kami, namun itu tidak membuat kami percaya bahwa kiamat sudah semakin mendekat agar kami cepat-cepat bertobat. Sekiranya pun akhirnya langit terbelah dua, segala isi perut bumi bermuncratan, gelombang laut tumpah ruah, gunung-gunung berterbangan bagai kupu-kupu, gedung-gedung berterbangan bagai debu, manusia berterbangan bagai molekul-molekul atom bisa jadi itu pun tidak membuat kami percaya bahwa kiamat memang benar-benar terjadi dan menganggap itu hanya sebuah mimpi atau halusinasi.


Tuhanku,

Meski pun pernah Kau tegaskan bahwa manusia itu adalah ciptaan yang paling sempurna di muka bumi ini, tapi realitasnya banyak kami tidak mau percaya begitu saja dan menganggap ciptaan Mu belum tidak atau tidak sempurna-sempurna amat. Maka kami pun berlomba-lomba mengubah dan memfermak wajah,hidung, bibir, pantat, payudara, kelamin, warna kulit, rambut, mata dan lain sebagainya, sehingga kami lupa pada diri sendiri, dan akhirnya sang malaikat pun bingung mencari tahu siapa kami sebenarnya.


Tuhanku,

Meski telah berulangkali kami dengar seruan azan agar kami senantiasa meraih kemenangan, dalam realitasnya betapa sering kami kalah dan kalah.Lihatlah betapa sering kami perangi saudara sendiri , tumpahkan dan korbankan darah saudara sendiri dan dengan bangga kibarkan bendera kemenangan yang sesungguhnya adalah kekalahan kami sendiri.


Tuhanku,

Meski telah ribuan kali lidah ini mengikrarkan bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad itu utusan Allah, namun realitasnya diam-diam dan sembunyi-sembunyi sebenarnya hati kecil kami lebih percaya bertuhankan dan bernabikan kepada Kiy Joky Bodoh, Mamak Lorend,Ki Gendang Pemangkas,Mak Eriot, dan Ki Vonary.


Tuhanku,

Trik sulap,sugesti, dan hipnotis apa yang Kau lakukan sehingga jutaan gugusan planet itu tetap ta’at dan mengorbit pada garis edarnya.Sedangkan kami yang terbilang kecil dibanding gugusan-gugusan planet tersebut sering ingkar dan salah langkah dalam menyikapi kodrat kemanusiaannya.


Tuhanku,

Duh, bagaimana kesudahannya ya Allah, meski telah ratusan kali kami mohon perlindungan kepada Mu agar kami terhindar dari godaan dan bujuk rayu setan yang terkutuk, namun realitasnya kami sendiri jauh lebih setan dari pada setan itu sendiri.


Tuhanku,

Sungguh betapa anehnya kami ini, karena terkadang kami jauh lebih takut kepada polisi, satpam, security atau hansip dibanding ketakutan kami pada Mu yang merupakan pencipta oknum-oknum yang kami takuti tersebut.Ya, Allah ma’afkanlah kami, karena terlalu lancang merendahkan derajat Kebesaran Mu.


Tuhanku,

Bisa jadi karena sifat pema’af dan PengasihMu lah yang menyebabkan kami hidup seenaknya dan semaunya. Hari ini melakukan maksiat besok tobat, hari ini tobat besok melakukan maksiat. Hari ini santun bagaikan malaikat besoknya bringas bagaikan setan, hari ini bringas bagaikan setan besok santun bagaikan malaikat.Ujung-ujungnya tetap berharap jika mati masuk surga.


Tuhanku,

Ketika kucoba mentaati imbauan perintah “bacalah” (iqra) itu, akhirnya aku jadi limbung dan bingung sendiri saat membaca head line dan rubrik opini berbagai media massa kami kog isinya hanya seputar:”Mantan Menteri, Gubernur, Bupati, Camat, Lurah, Kepala Desa, Kepala Lingkungan Masuk Bui Tersangkut Kasus Prositusi dan Korupsi”. Berita lainnya juga tidak jauh beda kog seputar:”Kepala Sekolah Tertangkap Basah Main Serong Dengan Sang Guru, Guru Main Esek-Esek dengan Murid, Ayah Bejat Memperkosa Anak Kandung Sendiri, Ibu Kejam Mengubur Anaknya Hidup-Hidup. Angka Kemiskinan, Pengangguran, Stress, Depresi,Manipulasi, Aborsi, Bunuh Diri Semakin Tinggi;Bumi Pertiwi Tiada Henti Ditimpa Bencana; Trik dan Teknik Memperpanjang dan Memperbesar ALAT VITAL; Ramuan Ajaib Merapatkan dan Mengharumkan VAG….”.Atau berita lucu dan konyol seperti :”Mussadeq Mengaku Nabi Terakhir; Lia Edan Mengaku Malaikat Jibril”.


Tuhanku,

Setelah akhirnya moral bangsa ini hancur berkeping-keping maka sang ulama dan sang umat pun saling tuding dan saling menyalahkan. ”Duh, betapa telah bebal dan kotornya jiwa umat sekarang ini sehingga berbuih-buih pun mulut kami menasehati mereka sedikit pun tidak pernah mereka gubris, maka kami tidak sudi jika dipersalahkan dalam hal ini,” kata sang ulama membela diri. Dan sang umat berdalih,”Bagaimana mungkin hati kami tersentuh mendengar berbagai nasehat para ulama jika apa-apa yang mereka sampaikan begitu kering, hambar, dangkal , dan dalam prakteknya sangat jauh dari nilai-nilai relegius “.


Apapun bencana yang menimpa hidup Anda, cobalah selalu berpikir jernih dan petik hikmahnya.Ingat semua bencana yang menimpa Anda telah diperhitungkan dan ditakar Tuhan dengan penuh hikmah dan kebijaksanaan.


Karena Tuhan tidak pernah tidur, maka sandarkan dan pasrahkan hidup Anda secara total kepada kekuasaan Tuhan, maka secara tidak terduga-duga Anda akan mendapati berbagai kemudahan dan keberkahan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.


Awas, bahwa dalam hati nurani kita akan selalu terdengar sinyal-sinyal suara Tuhan dan suaru setan.Hanya dengan kejernihan hatilah kita akan dapat membedakan sinyal antara keduanya.

Apa pun juga akhir Tuhan tidak akan pernah dibuktikan dengan akal pikiran kita.Sebab Tuhan itu sendiri adalah pencipta tentang segala bukti-bukti eksistensi Nya yang sekaligus pencipta sesuatu menjadi ada dari tiada.


Tuhan tidak akan lebih besar karena ketaatan kita, dan lantas tidak akan menjadi kerdil karena pengkhianatan kita.Tuhan Maha Besar karena Dia memang benar-benar mutlak Maha Besar dan eksistensi Kebesarannya tidak pernah tergantung pada cipta-ciptaanNya.Dengan kata lain tanpa adanya kitapun sebenarnya dari dahulu sebelum ciptaanNya terwujud Dia memang Maha Besar.


Satu-satunya obat mujarab yang dapat menghilangkan rasa kesepian ialah dengan melakukan dialog langsung dengan Tuhan.Tumpahkan saja semua uneg-uneg dan tetek bengek keluh kesahmu keharibaan Tuhan yang Maha Mendengar.


Jika sekali waktu do’amu belum dikabulkan Allah namun janganlah hal itu sampai membuatmu berburuk sangka pada Allah bahwa Dia tidak mendengar do’amu.Percayalah Allah yang Maha Mendengar jauh lebih tahu apa yang terbaik diperuntukkannya buat hamba-hambanya.Tanpa kita do’akan pun banyak sebenarnya pemberian dan anugerahNya yang pantas kita syukuri.Mata yang masih bisa melihat, telinga yang masih mendengar, lidah yang masih mengecap, tangan yang bisa merengkuh, kaki yang masih bisa berjalan, otak yang masih bisa berpikir, nyawa yang masih bertengger di raga adalah bagian daripada anugerah-anugerahNya yang jarang sekali kita syukuri dan do’akan.


Tatkala orang lebih takut kepada aparat penegak hukum ketimbang kepada Tuhannya sendiri, maka sebanyak atau setegas apa pun produk hukum yang ditetapkan lembaga legislative suatu negara tidak akan membuat orang takut berbuat kejahatan.Ditambah lagi jika sikap para penegak hukum sendiri tidak mencerminkan sebagai manusia yang taat hukum, maka dengan sendirinya masyarakat awampun ramai-ramai melanggar hukum.Dan akhirnya pasal-pasal hukumpun tidak lain semacam kumpulan naskah-naskah usang yang tidak mempunyai arti sama sekali.




2 komentar:

  1. Wow luar biasa. Sampai ndak berani beri komentar.

    Salam kenal dulu, Suatu saat saya akan kembali lagi. Terima kasih kunjungannya.

    BalasHapus
  2. Ass.ww.Duh, trims banget atas komentar bu guru(ku) yang "wow luar biasa" itu.Sebenarnya tulisan saya nggak luar-luar biasa amat kog bu guru, cuma itu yang bisa saya tulis jadi hasilnya di luar kelaziman tulisan-tulisan penulis-penulis senior.Jika pun ibu guru anggap luar biasa sebenarnya itu hanya sekadar di luar kelaziman saja kog bu,padahal khan biasa-biasa aja kog bu guru.Justru saya ingin belajar banyak dengan bu guru, terutama itu lho bu tentang pelajaran matematika yang waktu SD dulu cukup membuatku demam panas dingin jika disuruh ngerjain soal didepan kelas. Ya Allah, bu meski kepala ini diancam tembak dua belas pas sampai kiamatpun aku tidak bisa mengerjakan soal matematikan SD sekalipun.

    BalasHapus

Silakan Anda berkomentar dengan objektif.